Dalam pengumuman resminya, penyedia platform pendidikan online dan pemilik jaringan bimbingan belajar Primagama tersebut mengaku terpaksa menutup operasionalnya, dan meminta maaf kepada seluruh para penggunanya.
"Saat ini Zenius sedang mengalami tantangan operasional, dan kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan bagi para pengguna kami," tulis manajemen Zenius melalui keterangan tertulis, Kamis (4/1).
"Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi secara sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, asik," sambung pengumuman itu.
Sejak 2004, Zenius telah menjadi platform edukasi online di Indonesia yang menawarkan materi pembelajaran SD, SMP, SMA, hingga persiapan UNBK, ujian mandiri, dan upskilling.
Sebelum memutuskan menutup operasionalnya, startup edutech itu diketahui secara aktif melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada 2022, Zenius tercatat melakukan PHK selama tiga gelombang, yang berdampak pada pemangkasan 30 karyawannya.
BERITA TERKAIT: