Setoran tersebut menjadi yang tertinggi dalam empat tahun terakhir, yang tercatat naik 102,1 persen dibandingkan setoran dividen pada 2022 lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan capaian tersebut telah melebihi yang ditargetkan, yaitu Rp35,3 triliun. Sehingga ia optimis di 2024 nanti setoran BUMN ke kas negara dapat mencapai Rp85 triliun.
"Insyaallah tahun depan bisa tembus Rp85 triliun. Jadi kita pecahkan record lagi dividen terbesar sepanjang sejarah," kata Erick pada Rabu (14/12) lalu.
Menteri BUMN itu juga menyatakan keyakinannya bahwa meskipun Indonesia tengah menghadapi tahun politik, namun itu tidak menjadi hambatan bagi kinerja BUMN, karena sejumlah perusahaan pelat merah itu disebut terus menerapkan tata kelola good corporate governance yang baik, dengan indikator kerja yang terukur.
"Politik pemilu kan 5 tahunan bukan berarti ujung dari segalanya. Saya rasa Indonesia sudah berumur lebih dari puluhan tahun yang saya rasa kamu di BUMN tetep serius menjaga good corporate governance dan juga menargetkan KPI-KPI yang sudah ditargetkan. Insyaallah akan terjadi perbaikan," jelasnya.
Untuk itu, Erick Thohir optimistis kinerja positif BUMN akan terus berlanjut hingga 2024, karena laba BUMN terus meningkat dari tahun ke tahun.
Adapun Erick dalam laporannya merinci setoran dividen tahun 2019 tercatat sebesar Rp80,7 triliun. Setoran itu kemudian turun menjadi Rp66,1 triliun pada 2020 dan kembali melemah ke Rp30,5 triliun pada 2021. Namun, setoran dividen BUMN pelan-pelan kembali meningkat menjadi Rp40,6 triliun pada 2022 lalu.
BERITA TERKAIT: