Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, menyampaikan kekhawatiran bahwa penyaluran solar subsidi kemungkinan akan melampaui batas yang telah ditetapkan tahun ini.
"Solar paling mengkhawatirkan. Pertalite masih oke, LPG masih oke. Solar ini yang saya khawatirkan," ujar Tutuka dalam pernyataannya di Gedung Kementerian ESDM pada Kamis (14/12).
Meskipun demikian, Tutuka memastikan bahwa pemerintah akan berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan solar subsidi masyarakat. Namun, ia tidak merinci seberapa besar tambahan kuota yang dibutuhkan.
"Ya kita nggak pasti (kuota), kita akan evaluasi lagi," tambahnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, PT Pertamina Patra Niaga sebelumnya telah mengusulkan penyesuaian kuota untuk Solar subsidi di 2023 ini.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menjelaskan bahwa Kementerian ESDM telah mengajukan penambahan kuota kepada Kementerian Keuangan.
Adapun penyesuaian kuota JBT Solar tahun 2023 meningkat sebesar 7,8 persen, menjadi 18,1 juta Kilo Liter (KL), dari sebelumnya 16,8 juta KL.
"Pertama, untuk JBT solar penyesuaian kuota sebesar 1,3 juta kl dari kuota awal sebesar 16,8 juta KL di 2023 ini, yang sebenarnya turun atau lebih rendah dari 2022, menjadi 18,1 juta KL, seperti yang diajukan oleh Kementerian ESDM kepada Kementerian Keuangan," kata dia dalam RDP bersama Komisi VII, Selasa (21/11).
BERITA TERKAIT: