Sementara per kuartal III 2023, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyoroti bahwa total investasi yang dilakukan industri asuransi umum mencapai senilai Rp 98,64 triliun atau tumbuh 9,02 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 90,47 triliun.
Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset Trinita Situmeang mengatakan, Industri asuransi umum juga berinvestasi pada instrumen deposito.
"Industri asuransi umum juga berinvestasi pada instrumen deposito, baik berjangka maupun sertifikat, dengan porsi sebesar 24 persen atau senilai Rp 23,69 triliun," kata Trinita dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/11).
"Industri asuransi umum juga tercatat berinvestasi pada instrumen reksa dana dengan porsi sebesar 16,2 persen atau senilai Rp 16,04 triliun," tambahnya.
Pada instrumen investasi lain, porsinya sebesar 10,9 persen atau senilai Rp 10,78 triliun.
"Disusul instrumen obligasi korporasi dengan porsi sebesar 10,8 persen atau senilai Rp 10,61 triliun, dan paling sedikit pada instrumen saham dengan porsi sebesar 4,9 persen atau senilai Rp 4,81 triliun.
Untuk pendapatan premi industri asuransi umum sampai kuartal III 203, AAUI menyebut nilainya Rp 73,58 triliun, meningkat 10,1 persen year of year dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 66,85 triliun.
BERITA TERKAIT: