Dalam pengumumannya pada Jumat (17/11), Amazon berdalih bahwa pemangkasan karyawan di unit Alexa atau asisten suara ini dilakukan karena adanya pergeseran prioritas bisnis dan fokus mereka yang lebih besar pada kecerdasan buatan generatif.
Belum diketahui berapa banyak karyawan yang terdampak oleh pemecatan massal tersebut. Namun, dalam pernyataannya, Amazon telah membenarkan pergeseran model bisnisnya.
"Kami mengubah beberapa upaya agar lebih selaras dengan prioritas bisnis kami, dan apa yang kami tahu paling penting bagi pelanggan, termasuk memaksimalkan sumber daya dan upaya kami yang berfokus pada AI generatif," kata Wakil Presiden Alexa dan Fire TV Daniel Rausch melalui e-mail kepada karyawan, yang dikutip Selasa (21/11).
Di sepanjang bulan ini, Amazon diketahui telah mundur di berbagai divisi termasuk divisi musik dan game serta beberapa peran sumber daya manusia.
Alexa sendiri merupakan asisten suara yang dapat digunakan untuk mengatur timer, menanyakan pertanyaan pencarian, memutar musik hingga sebagai hub otomatisasi rumah.
Namun, kehadirannya yang berusia hampir satu dekade itu dianggap telah gagal mengimbangi era kecerdasan buatan generatif.
BERITA TERKAIT: