Meski penjualan turun, FIRE berhasil menekan angka kerugian periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 12,88 miliar per 30 September 2023, turun 1,71 persen dibandingkan periode sama 2022 yang rugi sebesar Rp 13,10 miliar.
Rugi usaha perseroan yang bergerak dalam bidang operasi dan investasi pada layanan energi, sumber energi, dan infrastruktur energi ini, tercatat mencapai Rp 14,40 miliar naik tipis dari rugi usaha Rp 14,30 miliar tahun sebelumnya. Sementara rugi sebelum pajak turun menjadi Rp 16,16 miliar dari rugi sebelum pajak Rp 17,38 miliar tahun sebelumnya.
Laporan keuangan perseroan Senin (13/11) juga menyebutkan, beban pokok penjualan turun menjadi Rp 91,17 miliar dari Rp 120,51 miliar dan laba bruto turun menjadi Rp 13,11 miliar dari laba bruto Rp 48,23 miliar.
Sementara berdasarkan neraca, total aset perseroan naik menjadi Rp 380,37 miliar hingga 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp 364,32 miliar.
Liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp 178,92 miliar, dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp 150,23 miliar.
BERITA TERKAIT: