Menteri Penerangan Somalia, Daud Aweis, mengatakan bahwa hujan lebat terus mengguyur negara mereka sejak awal November akibat fenomena El Nino.
"Setengah juta orang mengungsi dari rumah mereka akibat banjir bandang,” ungkapnya, seperti dimuat
Arab News.
Aweis memperingatkan bahwa 1,2 juta penduduk di sana juga kemungkinan akan ikut melakukan evakuasi jika hujan tidak kunjung reda.
Dikatakan Aweis, banjir hingga kini telah menewaskan 31 warga dan jumlahnya diperkirakan terus meningkat.
Kerusakan terbesar terjadi di wilayah Gedo di Somalia selatan dan wilayah Hiran tengah di mana aliran Sungai Shabelle yang musiman meluap, merendam jalan dan menghanyutkan properti di kota Beledweyne.
Somalia dianggap sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan kurang siap menghadapi krisis ini karena terlalu sibuk memerangi pemberontakan teroris.
Badan Kemanusiaan PBB (OCHA) memperkirakan jumlah warga terdampak banjir bisa mencapai 1,6 juta.
Kondisinya diperburuk oleh dampak gabungan dari dua fenomena iklim, El Nino dan Dipole Samudera Hindia, sebuah sistem iklim yang ditentukan oleh perbedaan suhu permukaan laut antara wilayah barat dan timur lautan.
BERITA TERKAIT: