Dalam pernyataan yang dikeluarkan Bank Dunia - sebagai lembaga pengentasan kemiskinan di dunia - tindakan Inggris baru-baru ini telah menyebabkan penderitaan yang serius.
“Setiap dolar, berarti. Setiap dolar yang kita peroleh menyelamatkan nyawa. Cara saya memandang dana ini adalah bagaimana Anda sebenarnya menyelamatkan nyawa. Jadi, hal ini sungguh menimbulkan penderitaan,” kata Direktur Pelaksana Senior di Bank Dunia, Axel van Trotsenburg.
Mengutip
BBC, Kamis (12/10), pemerintah Inggris merupakan salah satu donor tunggal terbesar Bank Dunia untuk negara-negara miskin.
Namun, sejak 2020 pemerintah negara itu telah menyunat hampir setengah anggaran bantuannya menjadi hanya 500 juta poundsterling (Rp 9,6 triliun) per tahun, untuk sementara waktu sampai keuangan publiknya sehat kembali.
Menurut Bank Dunia, pengurangan anggaran itu telah menyebabkan kemiskinan yang berdampak pada hampir 100 juta orang, lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi.
Untuk itu, dalam pernyataan tersebut, Bank Dunia menyatakan harapannya agar pemerintah Inggris kembali memberikan bantuan pendanaannya ke tingkat yang lebih tinggi.
Selain itu, Bank Dunia juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk membantu mereka guna menangani krisis yang terjadi di negara-negara miskin, seperti Afrika, Afghanistan, dan lain sebagainya.
BERITA TERKAIT: