Hal itu dikonfirmasi serikat pekerja Finance Sector Union (FSU) dalam sebuah pernyataan pada Senin (9/10).
FSU mengatakan bahwa bank melakukan pemutusan hubungan kerja disebabkan oleh inisiatif otomasi dalam perbankan ritel dan bisnis pinjaman rumah.
FSU telah menetapkan bahwa dari 192 pekerjaan yang diberhentikan, 87 akan berasal dari divisi operasi pembelian rumah bank, 47 dari pembiayaan konsumen, dan 21 dari tim perbankan sehari-hari.
“Jelas bahwa CBA tidak ragu-ragu memasukkan pekerja ke dalam daftar pengangguran untuk memangkas biaya dan meningkatkan keuntungan,” kata Sekretaris Nasional FSU Julia Angrisano, seperti dikutip dari
9News.Angrisano mengatakan, PHK terbaru ini menyebabkan jumlah pekerjaan yang hilang di CBA pada tahun lalu menjadi 1.085.
Juru bicara CBA mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan staf yang terkena dampak untuk membantu menemukan peran baru di dalam atau di luar perusahaan.
“Sebagai bagian dari fokus kami pada peningkatan bisnis yang berkelanjutan, kami secara rutin meninjau keterampilan yang kami perlukan dan cara kami mengaturnya,” kata juru bicara tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: