Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menilai akuisisi tersebut akan mengancam program BTN Syariah dalam memberdayakan pengusaha UMKM naik kelas.
“Saya orang yang tidak setuju dengan di-
merger-nya tiga bank syariah. Bank syariah sebaiknya fokus kepada UMKM, rakyat dan umat Islam itu sangat banyak di UMKM,†kata Anwar Abbas dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (3/6).
Baginya, BSI saat ini lebih melayani korporasi dan pengusaha level menengah dan kurang mendukung permodalan pelaku UMKM. Dikatakan Buya Anwar, jumlah pengusaha korporasi level menengah hanya 1,32% dari total pelaku usaha di Indonesia. Sementara, UMKM jumlahnya mencapai 98,68%.
“Jadi yang akan dijamah hanya sekitar 1,32% dari total pelaku usaha di Tanah Air. Ini tentu tidak sehat bagi perkembangan perekonomian nasional," kata dia.
Buya Anwar menekankan, kebijakan yang diambil jangan selalu berorientasi untuk membesarkan korporasi yang sudah besar, melainkan mendorong usaha yang di bawah untuk bisa naik kelas. Atas dasar itu, ia dengan tegas menolak akuisisi BTN Syariah oleh BSI.
“Bila BTN Syariah diakuisisi oleh BSI, maka harapan kita untuk mendorong pengusaha kelas bawah naik kelas menjadi sulit karena BSI-nya akan lebih bias kepada usaha besar dan menengah,†tandasnya.
Rencana akuisisi BTN Syariah ke BSI ramai disorot publik setelah muncul pernyataan Jurubicara Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi.
Masduki meluruskan pernyataan DPP REI yang sebelumnya menyebut Wakil Presiden KH Maruf Amin mengakomodir usulan penundaan rencana akuisisi Bank BTN Syariah oleh BSI.
Dikatakan Masduki, Wapres tidak pernah memberikan pernyataan terkait penundaan.
“Dalam berbagai pidatonya, Wapres selama ini mendorong konsolidasi perbankan syariah,†ujar Masduki.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: