Juru Bicara Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Marcellus Hakeng Jayawibawa dalam keterangannya hari Kamis ini (30/12) juga mengatakan kesepakatan antara pihaknya dengan Direksi PT Pertamina yang ditandatangani pada hari Selasa kemarin (28/12) adalah murni hasil pembicaraan antara kedua belah pihak.
Juga tanpa intervensi pihak lain, termasuk Dewan Komisaris.
Pernyataan Marcellus Hakeng Jayawibawa ini merupakan jawaban atas spekulasi yang berkembangan belakangan ini mengenai upaya Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mendompleng FSPPB.
Karena kerap menyampaikan informasi yang membuat resah dan terkesan mengadu domba Serikat Pekerja dengan Direksi PT Pertamina tidak sedikit pengamat yang meminta Menteri Negara BUMN Erick Thohir menggusur Ahok dari perusahaan minyak plat merah itu.
Baca: Tuntutan Ahok Dicopot Menguat, Karyawan Pertamina Batal Mogok Kerja
“Kesepakatan dalam Perjanjian Bersama ini merupakan murni hasil kesepakatan antara para pihak yaitu FSPPB dengan Direksi PT Pertamina (Persero) tanpa ada intervensi dari pihak manapun termasuk namun tidak terbatas juga dari Komisaris PT Pertamina (Persero),†begitu antara lain keterangan yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL.
Pihaknya mengucap terima kasih kepada pekerja yang tetap dapat menunjukkan kinerja, khususnya dalam periode Siaga 1 yang ditetapkan FSPPB mulai 10 Desember 2021.
Marcellus Hakeng Jayawibawa berterima kasih pada rekan-rekannya sesama pekerja di PT Pertamina yang tanpa lelah mendukung perjuangan FSPPB sehingga akhirnya berhasil mencapai kesepakatan dengan Direksi PT Pertamina.
“Terima kasih juga kepada seluruh jajaran Direksi PT Pertamina (Persero) yang telah menunjukkan itikad baik untuk memperbaiki sumbatan komunikasi serta berkomitmen menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan," kata Marcellus Hakeng Jayawibawa lagi.
FSPPB juga meluruskan isu yang berkembang yang mengatakan bahwa ancaman mogok yang sempat mereka sampaikan itu terkait dengan persoalan kesejahteraan pekerja.
Selain mengapresiasi Direksi PT Pertamina yang dipimpin Dirut Nicke Widyawati dan meluruskan informasi pendomplengan oleh Komisaris Utama PT Pertamina, pihak FSPPB juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat ancaman mogok yang telah dibatalkan itu.
BERITA TERKAIT: