Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj saat mengisi kuliah umum di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) atau AMIK Bandung, Senin (22/7). Kuliah umum mengangkat tema 'Umat Islam di Era Revolusi Industri 4.0'.
"Agama Islam tidak membatasi ilmu asal kita mempunyai keimanan yang kuat, ilmu apapun silahkan dipelajari semaksimal mungkin asal ilmu tidak membuat kita menjadi seorang atheis, maupun dapat merusak hubungan sesama manusia," kata Said Aqil.
"Dengan kemajuan Industri 4.0 kita tidak boleh kehilangan
walhikmah,
wisdom atau kebijaksanaan," ujar kiai besar kelahiran Cirebon ini.
Pada kesempatan itu, Ketua Senat STEMIK AMIK Bandung Prof. Diah Kusumastuti mengatakan, kampusnya akan berdampingan dengan industri. Dia menyebutkan, untuk menjadikan lulusan terbaik di era Revolusi Industri 4.0, yang diperlukan adalah kearifan termasuk moral tinggi.
"Sampai hari ini, kami sudah mendukung di lembaga negara dan swasta, misalnya tentang produk-produk pertahanan di TNI AL," ujar Diah.
Menurutnya, menghadirkan produk-produk baru bukan lagi menjadi faktor pendukung namun menjadi hal yang strategis, sesuai perkembangan zaman yang disebut era Industri 4.0.
"STMIK AMIK Bandung juga pada tahun ini mengembangkan S1 Informatika dalam Animasi dan Film, yang menonjolkankan keunggulan berdasarkan kearifan Lokal seperti budaya lokal harus diangkat, tidak saja menjadi sejarah namun menjadi entertainment untuk kita, anak cucu kita, dan menjadikan penguatan ciri bangsa Indonesia bermartabat yang kaya budaya dan berideologi Pancasila," tutup Diah.