Hanura: Relaksasi DNI 2016 Buktinya Tidak Ampuh Menarik Investor

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Rabu, 21 November 2018, 11:16 WIB
Hanura: Relaksasi DNI 2016 Buktinya Tidak Ampuh Menarik Investor
Inas N. Zubir/Net
rmol news logo Relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) sudah pernah dilakukan pemerintah dan gagal menarik investasi.

Pada tahun 2016, pemerintah merevisi Perpres 39/2014 dengan mengeluarkan 35 bidang usaha dari DNI, beberapa di antara seperti industri terkait pariwisata, perfilman, gudang pendingin, dan industri bahan baku obat.

"Berdasar data yang ada sejak diberlakukannya DNI pada beberapa industri sejak 2016, tidak terlihat pertumbuhan yang signifikan pada bidang-bidang usaha yang dibebaskan tersebut," tutur anggota Komisi VI DPR, Inas Nasrullah Zubir di gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (21/11).

Pasalnya, lanjut politisi Hanura itu, ternyata investor sama sekali tidak tertarik menanamkan modalnya pada bidang-bidang industri yang disebutkan keluar dari DNI.

"Bukan karena tidak ada prospek tetapi lebih kepada terbatasnya minat investor yang mau berinvestasi di sektor tersebut ya," pungkasnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA