Wakil Ketua Dewan Kerhormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo mengatakan pembatalan kenaikan harga premium bukan hanya sekedar mismanajemen.
"Kejadian ini kembali membuktikan bahwa manajemen pemerintahan acak-acakan," katanya saat berbincang lewat pesan pendek dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/10).
Dradjad meyakini, tak mungkin seorang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan mengeluarkan pernyataan tanpa ada arahan dari Presiden Jokowi.
"Apa Menteri Jonan nyelonong sendiri mengumumkan kenaikan harga premium tanpa persetujuan Presiden? Apa kebijakan strategis itu, dan menyangkut hajat hidup rakyat, tidak dibahas dalam rapat Kabinet?" papar Dradjad.
Bukti lain, sambung Dradjad manajemen pemerintahan yang acak-acakan tak hanya soal tarik ulur kenaikan harga premium, tapi banyak.
"Di antaranya baru-baru ini soal dikeluarkannya izin kuota impor 2 juta ton beras pada tahun ini oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita," demikian Drajad.
BERITA TERKAIT: