"Efektif. Dan kecil kemungkinan konsumen yang sudah bermigrasi ke Pertalite atau Pertamax series, akan membeli lagi BBM dengan oktan rendah," kata Gurubesar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali dalam keterangannya (Rabu, 3/10).
Efektivitas program tersebut, sambung Rhenald, karena perilaku yang terbangun akan membuat mereka memahami manfaat produk berkualitas. Dengan demikian, ketika mempergunakan BBM dengan oktan tinggi misalnya, konsumen tersebut bisa merasakan manfaatnya bagi kendaraan yang mereka pergunakan.
Begitu pula ketika menggunakan LPG 12 Kg atau Bright Gas, masyarakat sadar bahwa memang produk tersebut yang sesuai dengan peruntukan mereka dan tidak menyalahi hak kalangan tidak mampu.
"Hanya saja, agar semakin efektif maka harus dibarengi dengan hukuman. Misalnya dengan mengurangi pelayanan SPBU di jalur BBM oktan rendah," kata Rhenald.
Strategi membangun perilaku semacam itu, menurut Rhenald, pernah dilakukan BCA. Bedanya, kalau program Berkah Energi Pertamina dilakukan dengan memberikan insentif, maka yang dilakukan bank tersebut adalah dengan memberi ‘hukuman’. Ketika itu, agar mengurangi antrean nasabah di depan counter, BCA memberlakukan biaya tambahan pelayanan. Dengan demikian, masyarakat kemudian berpindah ke pelayanan ATM dan bahkan kemudian ke internet banking serta mobile banking.
Terobosan itu sendiri, menurut Rhenald memang selayaknya diapresiasi. Sebab selama ini masyarakat seolah-olah dimanjakan dengan harga migas yang murah. Padahal, produk yang lebih murah tersebut, sebenarnya diperuntukkan bagi kalangan tidak mampu.
"Apalagi migas juga merupakan barang impor, sehingga masyarakat seharusnya menyadari bahwa produk migas merupakan barang mewah. Dan kalau sudah merupakan barang mewah maka perilaku masyarakat juga harus dibangun," kata dia.
Program Berkah Energi Pertamina yang berlaku serentak di seluruh Indonesia, mulai 9 Agustus 2018 hingga 31 Juli 2019, memang meningkatkan konsumsi BBM berkualitas. Di Maluku misalnya, konsumsi Pertalite meningkat hingga 16 persen. Sedangkan di Papua, Pertamax melonjak hingga 31 persen. Bahkan di Maluku Utara, Dexlite meningkat sampai 93 persen.
Cara mengkuti program ini, masyarakat harus mengunduh aplikasi My Pertamina melalui Google Play atau App Store dan kemudian melakukan registrasi. Melalui program ini pula, konsumen yang membeli produk unggulan yaitu Pertamax series, Dex series, Pelumas Enduro series dan Fastron series, serta Bright Gas dan Elpiji 12, berkesempatan memperoleh hadiah sangat menarik.
[wid]
BERITA TERKAIT: