Demikian yang disampaikan Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Tradisional Indonesia (Gapmintri), Setyo Bramanto dalam diskusi di Kuningan, Jakarta, Kamis (20/9).
Dikatakan, makanan dan minuman tradisional Indonesia memiliki nilai dan potensi penting yang sangat strategis dalam ekonomi nasional.
Menurut Bramanto, di tengah kondisi defisit suplai Gula Kristal Rafinasi (GKR) produsen makanan dan minuman tradisional yang berbasis gula mengalami kesulitan produksi. Sebab, terjadi ketidakpastian suplai gula sebagai bahan baku pokok produksi, dan harga yang tinggi.
"Hal ini menyebabkan banyak sekali produsen mamin tradisional berbasis gula yang pada akhirnya tutup karena tidak sanggup lagi menanggung kerugian usaha. Ini sangat disayangkan," ungkapnya.
Pihaknya, tambah Bramanto, meminta pemerintah segera memberikan dukungan berupa suplai gula rafinasi yang berkualitas dan terjangkau
guna mencukupi kebutuhan produksi masing-masing anggota Gapmintri sehingga dapat bersaing dengan produsen modern.
[lov]
BERITA TERKAIT: