Gara-gara Telor Naik Karena Piala Dunia...

Rabu, 18 Juli 2018, 11:45 WIB
Gara-gara Telor Naik Karena Piala Dunia...
Enggartiasto Lukita/Net
rmol news logo Harga telor ayam di pasaran melejit, tembus Rp 30 ribu per kilogram. Mendag Enggartiasto Lukita menyebut sejumlah hal yang bikin harga telor tinggi, antara lain karena momentum hari raya, liburan panjang hingga perhelatan sepak bola Piala Dunia. Gara-gara alasan itu, Mendag dibully.

Begini nih penjelasan Enggar: Kenaikan harga dipicu oleh naiknya konsumsi telur ayam yang mendorong naiknya permintaan terhadap konsumsi bahan pangan ini. Hubungannya dengan Piala Dunia, rata-rata waktu pertandingan Piala Dunia, sejak 14 Juni hingga 15 Juli 2018, disiarkan malam hari. Nah, waktu-waktu tersebut adalah waktu rentan kelaparan. "Demand-nya memang meningkat tajam, dari sisi liburan sampai sepak bola. Karena tengah malam itu makan nasgor (nasi goreng) pakai telor, mi telor kornet, pakai telor juga," ujar Enggar di Gedung Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (16/7).

Momentum lain yang disebutnya penyebab naiknya harga telor adalah pelaksanaan Pilkada serentak beberapa waktu lalu. Informasi ini diterimanya dari hasil rapat dengan pengusaha dan peternak. Namun, Enggar tak akan berdiam diri. Jika dalam waktu seminggu harga telor ayam tak turun, dia akan mengintervensi harga di pasaran.

Telur ayam akan dijual sesuai harga acuan menurut peraturan Mendag. Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27 Tahun 2017 mencatat harga pembelian telur ayam di peternak Rp 18 ribu per kilogram dan di konsumen dijual Rp 22 ribu per kilogram.

"Kita sepakat memberikan waktu satu minggu. Kalau tren tidak turun, kami menyiapkan langkah intervensi pasar. Dengan meminta integrator mengeluarkan stoknya dan kita akan menjual langsung di pasaran seperti operasi-operasi pasar,"  ucapnya.

Para pedagang, dari mulai produsen hingga eceran, diingatkan tidak terlalu tinggi mengambil keuntungan. "Kita juga minta suplai jejaring data produsen sampai konsumennya. Yang tidak mendaftarkan kami akan lakukan tindakan," tegas Enggar.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementan Fini Murfiani mengatakan, salah satu penyebab lonjakan harga telor ayam lantaran penurunan produksi akibat penyakit. Akhirnya pasokan ke pasar juga berkurang. "Terjadi penurunan produksi. Induknya tetap ada tapi tidak berproduksi karena ada penyakit. Itu yang akan kita selidiki," terang Fini.

Kata dia, selain libur panjang dan Lebaran, gelaran Piala Dunia juga membuat permintaan telor meningkat. "Seperti yang dikatakan Pak Menteri ada kenaikan demand antara 20 persen sampai 30 persen. Itu memang tidak diprediksi dan nggak siap dengan libur panjang. Lalu dengan bebagai event panjang kayak bola segala macem, meningkatkan konsumsi. Adanya pertandingan Piala Dunia ternyata mempengaruhi. Saya pikir iya juga," ujar Fini.

Di luar itu, bantuan sosial untuk masyarakat miskin juga berpengaruh. Sebab, telor ayam menjadi salah satu komoditas yang masuk dalam bantuan.

"Menteri Sosial ada bantuan non tunai ke masyarakat miskin yang di Jakarta yang harganya disubsidi. Ada pembagian telor untuk rumah tangga miskin. Ini pun menambah volume," tambah dia.

Pemerintah akan melakukan evaluasi jika terjadi kenaikan harga telor pada momentum Asian Games Agustus mendatang. Sebagai regulator, pemerintah akan memastikan stok telor ayam. "Ini juga kira cari tahu produsen by name by address, kita cek,"  pungkasnya.

Di Twitter, akun Rizal Ramli heran dan bertanya-tanya. "Apa iya?" cuit @RamliRizal sembari mencantumkan emoticon senyum dibalas akun @ Nurullah_hm. "Pak @RamliRizal kalo besok-besok harga telor belum turun jangan terkejut yaa itu karena Asian Games." Politisi PKS @MardaniAliSera takjub dengan alasan Enggar. "Sebelumnya karena peternak cuti lebaran, sebelumnya karena Pilkada, saat ini karena Piala Dunia, besok karena Asian Games. Trus apa lagi setelah ini semua ketika telor mahal?" cuitnya disambut aktivis @RatnaSpaet. "Ini mentri sakit isi kepala."

Akun @saididu nyindir dengan gurauan. "Pak Mendag yth, saya ingatkan saja setelah Bapak salahkan Piala dunia sebagai salah satu penyebab harga telor naik - jangan coba-coba gunakan alasan karena City juara. Ini serius," kicaunya dijawab @marierteman. "Menteri ini ngapain yak, logikanya koq bisa error karena telor?" Akun @fradiand juga menanggapi. "Harga telor naik gara-gara ayamnya pada liburan ke Rusia nonton piala dunia, eh kaga bisa balik ke Indonesia lagi Karena tiket pesawat mahal efek rupiah terus merosot, kasian si ayam," cuitnya.

Akun @didimening tak habis pikir. "Kata pedagang bubur ayam keliling yang baca berita ini langsung komentar ini menteri ga waras ya. Masa harga telor melonjak gegara piala dunia," cuitnya sama dengan @IrwanVanHoe. "Perasaan banyak pejabat pemerintahan sekarang asbun ya. Entah karena males mikir, atau sengaja," kicaunya. Akun @a_onepray menimpali. "Pertanyaanya kenapa orang orang itu bisa lulus dan diangkat jadi menteri, sungguh hasil dari proses asal jadi," cuitnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA