Bos Jababeka Grup: Smart City Itu Soal Kedamaian Bukan Infrastruktur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Rabu, 06 Juni 2018, 18:10 WIB
Bos Jababeka Grup: <i>Smart City</i> Itu Soal Kedamaian Bukan Infrastruktur
S.D Darmono/RMOL
rmol news logo Konsep smart city bukan hanya bertumpu pada pesatnya pembangunan infrastruktur, melainkan kedamaian dan ketenangan hidup di dalam kota tersebut.

Begitu kata Chairman Jababeka Grop S.D Darmono saat diskusi bertema Peluang Investasi di Bidang Pariwisata Guna Mendukung Program Pembangunan 100 Kota Pariwisata Menjadi Smart City di Menara Batavia, Jakarta, Rabu, (6/6).

Menurut Darmono jika mengacupada konsep smart city miliknya Jakarta tidak termasuk. Ia menilai Jakarta tidak setenang Kabupaten Ende, NTT.

"Justru yang tinggal di sini ini (Jakarta) bodoh-bodoh. Lebih enak tinggal di Ende, penuh kenikmatan tidak terburu-buru," ucap Darmono.

Damono menambahkan, konsep smart city masih jadi perdebatan karena menekankan pada sudut pandang mana. Namun konsep dalam pemikirannya lebih menekankan pada kedamaian dan kenyamanan hidup.

"Seperti Tanjung Lesung, orang ingin tinggal di sana karena udaranya yang sejuk, begitu damainya," ujarnya.

Ia mengakui infrastruktur dasar memang belum sepenuhnya terbangun di Tanjung Lesung, Banten sehingga orang enggan ke sana. Terlebih promosinya juga masih dirasakan kurang. Namun proyek infrastruktur yang digagas pemerintah bisa membuka peluang wilayah Tanjung Lesung bisa menjadi salah satu kota pariwisata menjadi smart city.

"Infrastruktur dasar masih kurang karena kurang pendanaan akibat investor belum pada masuk. Tapi Pak Jokowi sudah instruksikan untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus itu dipercepat, pungkasnya. [nes]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA