Menteri BUMN Rini M. Soemarno dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan (RUPS) PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)/Pelni resmi mengangkat Bambang PriharÂtono sebagai Komisaris Utama PT Pelni (Persero).
"Sebagai informasi, Bambang Prihartono sebelum pengangkaÂtannya ini dia menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola TransÂportasi Jabodetabek (BPTJ) KeÂmenterian Perhubungan," tutur Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Ahmad Bambang dalam keterangannya.
Ahmad Bambang menjelaskan, untuk pengembangan usahanya, Pelni harus mampu bersinergi dengan berbagai pihak. MaÂkanya komisaris baru ini mesti mampu membawa Pelni sebagai perusahaan yang bisa membawa banyak inovasi. "PT Pelni (PerÂsero) diharapkan memunculkan terobosan," harapnya.
Perkembangan jasa logistik dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan, jika tidak berkembang dengan inovasi baru dikhawatirkan Pelni bakal digerus oleh persaingan. Dia juga meminta agar ke depan Pelni bisa memiliki nama besar sebagai perusahaan angkutan barang via laut. "Saat ini pengiriman logistik masih banyak yang via darat, perlu inovasi supaya Pelni tidak hanya dikenal sebagai angkutan penumpang namun juga angkuÂtan logistik laut," ujar Ahmad.
Apalagi Pelni akan mulai menÂjalankan program tol laut tahun ini sebagai bagian dari penuÂgasan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal PerÂhubungan Laut. Perseroan pun membidik pertumbuhan return kargo hingga 40 persen.
Sebagaimana diketahui, sejak Tahun 2015, Pelni sudah mulai terlibat dalam proyek-proyek tol laut. Pada tahun 2018, peruÂsahaan pelat merah ini kembali mendapat tugas untuk menjalankan program serupa.
Sebelumnya, Direktur Utama Pelni Harry Boediarto SoeÂmarto mengatakan, pihaknya bakal mengoperasikan tujuh unit kapal pada tahun ini dalam program tersebut. "Enam kapal kontainer, lalu satunya kapal kargo," ujarnya.
Pelni mendapat penugasan untuk mengembangkan tol laut di enam trayek yang akan dimulai pada akhir pekan ini, yakni trayek T2 (Tanjung Priok-Tanjung Batu-Belinyu-Tarempa-Natuna -Midal-Serasan-Tanjung Priok), trayek T4 (Tanjung Perak-Makassar-Tahuna-Tanjung Perak), trayek T6 (Tanjung Perak-Tidore-MoÂrotai-Tanjung Perak), trayek T13 (Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Rote-Sabu-Tanjung Perak), trayek T14 (Tanjung Perak-Larantuka -Adonara (Terong)-Lewoleba-Tanjung Perak), dan trayek T15 (Tanjung Perak-Kisar-Namrole-Tanjung Perak).
Melalui proyek ini, Pelni meÂnargetkan pertumbuhan bisnis kargo mencapai sekitar 30 hingga 40 persen.
Sementara itu, perombakan jaÂbatan untuk Penyerahan Salinan Keputusan Menteri BUMN ini dilakukan di Kantor KementeÂrian BUMN, Jakarta pada Senin (19/2/2018). Dihadiri oleh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi PT PELNI (Persero) serta pejaÂbat dan pegawai Kementerian BUMN. ***
BERITA TERKAIT: