Sementara target pendapatan anak usaha PT Pertamina (Persero) selaku kontraktor kontrak kerja sama di bawah supervisi dan koordinasi SKK Migas itu sebesar USD 2,78 miliar, meningkat dari realisasi tahun 2017 yang senilai USD 2,76 miliar.
"Kenaikan produksi pada 2018 diharapkan didapat dari beberapa kegiatan pemboran sumur pengembangan dan work over yang sudah dilakukan. Tahun ini akan dilakukan program pemboran 83 sumur pengembangan dan 146 sumur work over," jelas Presdir PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf kepada wartawan, Kamis (1/2).
Nanang menjelaskan, beberapa lapangan yang diharapkan memberi kontribusi besar adalah Lapangan Bunyu di Kalimantan Timur serta lapangan lain di asset dua yang selama 2017 memberikan kontribusi besar. Sedangkan untuk produksi gas diharapkan dari beberapa proyek yang sudah siap produksi.
"Kalau dirinci, produksi gas di 2018 lebih kecil dibandingkan realisasi produksi di 2017 karena ada planned shut down di Lapangan Subang dan Matindok di Banggai, karena kilang PT Donggi Senoro LNG ada turn arround. Namun dari akumulasi produksi migas lebih besar dibandingkan realisasi pada 2017," paparnya.
Kenaikan produksi juga bakal didapatkan dari komitmen pelaksanaan penyusunan rencana kerja berdasarkan skala prioritas bersama SKK Migas dan PT Pertamina, sSerta sinergi yang dilakukan dengan anak perusahaan lain.
"Yang terpenting juga untuk bisa meningkatkan pendapatan adalah pelaksanaan program sesuai target waktu, anggaran dan kualitas berdasarkan skala prioritas dan efisiensi," demikian Nanang.
[wah]
BERITA TERKAIT: