Pelabuhan Kuala Tanjung-Sumatera Utara akan menjadi hub Internasional di kawasan barat Indonesia. Saat ini, progÂress pembangunan fisik tahap I, yakni terminal multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung telah mencapai 96,33 persen pada sisi laut serta 77,07 persÂen di sisi darat.
"Berbagai pekerjaan konÂstruksi dasar seperti dermaga 500x600 meter (m) telah seleÂsai, Trestle sepanjang 2,8 km (kilo meter) untuk empat jalur truk selebar 18,5 m dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch, serta lapangan penumpukan di darat yang dilengkapi dengan fasiliÂtas terminal, sebagian besar telah selesai pengerjaannya," tutur Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana, melalui siaran pers, kemarin.
Menurutnya, kontraktor fisik tengah melakukan finishing di beberapa bagian, dan setelah melewati masa
comissioning, maka Pelabuhan Kuala TanÂjung siap melayani arus keluar masuk barang dan penumpang ke seluruh Indonesia dan luar negeri.
"Progress pembangunan suÂdah hampir selesai, sehingga kami optimistis terminal mulÂtipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung dapat beroperasi sesuai jadwal pada kuartal II 2018," ujarnya.
Ia menilai, pelabuhan yang juga bisa memperlancar arus logistik barang ekspor dan impor ke Indonesia ini dikÂerjakan sesuai target yang dicanangkan dalam mewuÂjudkan program tol laut peÂmerintah.
Selain itu, pembangunan pelabuhan ini juga merupakan upaya perusahaan dalam menÂegakkan kedaulatan ekonomi Indonesia di perairan Selat Malaka.
Ia berharap, paska beropÂerasinya Pelabuhan Kuala Tanjung bisa mengalihkan kapal-kapal bertonase besar, yang selama ini lebih memiÂlih bersandar di Pelabuhan Port Klang di Malaysia dan Singapura.
Sebab, untuk mendukung kegiatan bogkar muat tersebut, Pelabuhan Kuala Tanjung teÂlah dilengkapi berbagai sarana dan prasarana infrastruktur modern dan canggih.
"Ini akan menjadi hub bongÂkar muat barang untuk pasar domestik dari kapal-kapal bertonase besar," katanya.
Seperti diketahui, pemÂbangunan tahap I merupakan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung berkapasitas 600 ribu TEUs. Berbagai fasilitas dan peralatan bongkar muat barang yang ada di terminal yakni 3 unit
Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit
AutoÂmated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit MHC serÂta
Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.
Perseroan telah mengangÂgarkan total investasi pembanÂgunan pelabuhan mencapai Rp 34 triliun. Namun, untuk tahap I pembangunan terminal multipurpose hanya senilai Rp 4 triliun yang dikelola PT Prima Multi Terminal, sebuah anak usaha patungan sejumlah BUMN yakni Pelindo 1, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya.
"Selanjutnya, tahap II akan dilakukan Pengembangan Kawasan Industri 3000 Ha, tahap III Pengembangan
DediÂcated/Hub Port, dan tahap IV Pengembangan Kawasan InÂdustri Terintegrasi," katanya.
Dengan begitu, keseluruhan kapasitas Pelabuhan Kuala Tanjung nantinya disiapkan mencapai 20 juta TEUs yang akan ditingkatkan secara berÂtahap hingga Tahun 2023.
Ia menambahkan, selain penyelesaian pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, pihaknya juga meningkatkan kapasitas dan layanan di beÂberapa pelabuhan lainnya, yaitu pelabuhan Malahayati, Dumai, Belawan, dan Batam guna menangkap pasar di Perairan Selat Malaka yang sangat besar, mencapai 100 juta TEUs per tahun.
"Jadi, diharapkan ini dapat meningkatkan kinerja Pelindo 1 serta mendukung nawacita pemerintah dalam menekan biaya logistik di Indonesia," tutup Bambang. ***
BERITA TERKAIT: