Sepanjang
tahun 2017 ini, hasil penilaian menunjukkan tingkat ketaatan perusahaan
terhadap peraturan lingkungan hidup mencapai 92% atau meningkat 7% dari
tahun sebelumnya.
Siti menjelaskan, dari upaya efisiensi energi
telah berhasil dilakukan penghematan sebesar 230.619.485 Giga Joule.
Upaya Efisiensi air telah berhasil dilakukan penghematan sebesar
492.087.329 m3. Upaya penurunan emisi telah menghasilkan penurunan emisi
sebesar 75.663.410 ton CO2Eq. Penurunan beban air limbah telah berhasil
dilakukan penghematan 535.490.039 ton. Penurunan emisi konvensional
telah berhasil dilakukan penurunan sebesar 135.159.368 ton.
Sementara
untuk reduksi limbah padat non B3 telah berhasil dilakukan reduksi
sebesar 11.557.439 ton. Reduksi limbah B3 telah berhasil dilakukan
reduksi sebanyak 13.610.719 ton. Menurut Siti, dana yang bergulir di
masyarakat melalui Program CSR sebesar Rp. 7.308.617.000.000.
"Dari
seluruh upaya tersebut bila dilakukan penilaian nominal uang dalam
bentuk rupiah secara total berhasil dilakukan penghematan sebesar Rp.
53,076 triliun," ujar Siti usai memberi penghargaan Proper 2017 di
Kantor Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Jakarta Pusat, Senin
(18/12).
Menurutnya, hasil tersebut tidak terlepas dari inovasi
yang dilakukan oleh dunia usaha. Pada tahun 2015 tercatat 151 inovasi,
2016 sebesar 260 inovasi dan tahun ini tercatat 401 inovasi, atau
meningkat 65% dari tahun sebelumnya.
"Dari inovasi-inovasi tersebut 42 inovasi telah memperoleh hak paten," sambungnya.
Siti
menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap 1819 perusahaan,
ditetapkan kategori peringkat kinerja perusahaan pada Proper periode
2016-2017, yakni Hitam 1 Perusahaan, Merah 130 Perusahaan, Biru 1486
Perusahaan, Hijau 150 Perusahaan, Emas 19 Perusahaan.
"Sementara
33 perusahaan perusahaan lainnya tidak diumumkan peringkatnya
dikarenakan sedang menjalani proses penegakan hukum, dalam tahap
pemulihan lahan terkontaminasi dan tak beroperasi," demikian Siti.
[san]
BERITA TERKAIT: