"Pencapaian throughput yang melebihi 1 juta Teus merupakan prestasi monumental bagi TPK Koja. Ini membuktikan kerja keras manajemen dan seluruh pekerja membuahkan hasil yang membanggakan," ujar General Manajer (GM) TPK Koja Ade Hartono dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (10/12).
Menurut dia, hingga akhir tahun ini manajemen TPK Koja memperkirakan total throughput dapat mencapai 1,095 juta Teus, atau 31 persen melampaui target awal 2017 yang ditetapkan 830.531 Teus. Estimasi throughput hingga akhir tahun ini sebanyak 1,095 juta Teus juga meningkat 32 persen dari 2016 sebesar 827.198 Teus.
"Pencapaian ini menunjukkan TPK Koja mampu mengukir prestasi terbaik di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global," katanya.
Selain itu, lanjut Ade, pencapaian tersebut membuktikan TPK Koja berada di jalur yang tepat (on the right track) guna mewujudkan visi perusahaan yakni menjadi penyedia layanan terminal petikemas terintegrasi berkelas dunia. Juga, hasil throughput yang melebihi 1 juta Teus juga dimasudkan untuk mendukung program pemerintah mewujudkan efisiensi biaya logistik dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
"Tidak lupa, hasil ini juga berkat dukungan stakeholders yang terkait terutama dukungan untuk pengoperasian dermaga utara," ucapnya.
Ke depan, Ade menjelaskan, hasil ini akan menjadi acuan perusahaan untuk melangkah sesuai corporate roadmap yang telah disusun hingga 2020.
"Kami harus terus melakukan improvement untuk mempertahankan prestasi ini, terutama melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan perbaikan fasilitas penunjang," paparnya.
Selain pencapaian throughput yang melebihi 1 juta Teus, pada tahun ini TPK Koja juga mencatatkan capaian lainnya, antara lain peningkatan Box Crane per Hour (BCH), migrasi dari ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015, dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) terbaik. Corporate Secretary TPK Koja Nuryono Arief menjelaskan rasio bongkar muat petikemas dari kapal atau Box Crane per Hour (BCH) TPK Koja per September 2017 sudah mencapai 23 boks per jam, meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang hanya 20 boks per jam.
TPK Koja, kata Arief, juga telah memulai migrasi dari ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015, ditandai dengan diterimanya sertifikat ISO 9001:2015 pada April 2017. Dan pada akhir Oktober 2017, TPK Koja dinyatakan tetap layak menyandang sertifikat ISO 9001:2015 setelah dilakukan audit independen.
Arief juga menyebutkan TPK Koja berada di peringkat satu dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) di antara belasan anak usaha PT Pelindo II sepanjang tahun 2016 dan tahun 2015.
[wid]