Direktur Eksekutif Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Eva Panggabean mengakui untuk mewujudkan tantangan elektronifikasi itu butuh usaha yang besar dan tidak mudah. Salah satunya yakni mengubah pola pikir (Mindset) masyarakat Indonesia.
"Pertama, kita harus ubah mindset, memang sangat berat, memegang uang rasanya beda dengan kartu," kata Eva dalam paparannya di acara Forum Discusiom Group (FGD) yang diadakan Bank Indonesia bersama harian Rakyat Merdeka di Hotel Wastin, Kumingan, Jakarta, Rabu (6/12).
Yang kedua, lanjut Eva harus terciptanya harmonisasi dari seluruh Kementerian dan Lembaga dalam penerapan kebijakan ini. Sementara yang ketiga yaitu membangun ekosistem yang mendukung transaksi nok tunai, misalnya penyediaan fasilitas Top Up.
Dengan adanya sisten ini, Eva menjelaskan bisa dapat diintegrasikan dengan program-program pemerintah, seperti Bantuan Sosial yang ditujukan kepada rakyat miskin, sehingga mengurangi penyimpangan.
"Sebab National Paymet Gateaway ini dapat diterima di berbagai mesin," pungkas Eva.
Acara ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Eva Panggabean (Direktur Eksekutif Kebijakan dan Sistem Pembayaran BI), Heri Tri Saputra Zuna (Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR) dan Edi Sukmoro (Direktur Utama Kereta Api Indonesia (KAI). Juga hadir, jajaran Direksi harian Rakyat Merdeka yaitu Direktur Utama Kiki Iswara, Pemimpin Umum Ratna Susilowati dan Komisaris Karim Paputungan.
Acara yang dipandu oleh moderator Wianda Pusponegoro itu nantinya akan dibahas dan diulas bersama beberala para penanggap diantaranya, Rico Usthavia dari Bank Mandiri, Santoso Liem dari BCA, Anggoro Eko Cahyono Direktur BNI, Tulus Abadi Ketua YLKI, dan pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo.
[san]
BERITA TERKAIT: