Hal itu menurutnya karena ada mafia anggaran yang bercokol di tubuh DPR dan pemerintah.
"Lapangan Banteng (alamat kantor Kementerian Keuangaan) juga ikut andil kok. Bappenas juga. Banggar DPR apalagi," ungkap Effendi dalam diskusi bertajuk 'Korupsi E-KTP 2,3 T, Siapa Susul Setnov' di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (29/11).
Para mafia itu kata Effendi kerap menjadikan anggaran yang semestinya digunakan untuk kepentingan rakyat sebagai lahan untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan pribadi dan golongannya.
"Alasan kurangnya ya karena separuhnya sudah dipancal (Bancak) dulu oleh mereka," bebernya.
Contoh konkret dari bancakan itu dilakukan secara terang-terangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang berhasil membarter anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk membiayai pesta Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF) di Bali dengan anggaran gedung DPR RI baru.
"Selugu-lugunya Menteri Keuangan, dia politisi juga, dia bukan teknokrat, dia juga bukan ahli," demikian Effendi.
[san]
BERITA TERKAIT: