"Kepada pemenang lomba karya ilmiah patut dihargai karena dengan apresiasi yang baik akan menunjang inovasi bagi semua pemenang," kata Menhub dalam sambutan pada acara Penyerahan Adi Cipta Tata Wahana Nusantara Award Tahun 2017, kemarin.
Menhub menyampaikan dalam Lomba Penelitian Karya Ilmiah kali ini mengambil satu tema yang difokuskan pada moda transportasi perkeretaapian, "Melalui Inovasi Kita Ciptakan Perkeretaapian Nasional Yang Andal, Selamat, Efisien dan Nyaman".
"Saya setuju kita menunjuk bidang kereta api sebagai suatu tema penelitian ini sangat relevan, karena kita sedang melakukan intensifikasi upaya - upaya pembangun prasarana dan sarana kereta api dan kereta api adalah suatu angkutan massal bagi daerah perkotaan dan juga angkutan yang penting bagi satu daerah ke daerah," terang Menhub.
Menhub juga menambahkan, kereta api saat ini dirasakan masih kurang terasa. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan teknologi di bidang KA yang masih kurang dibandingkan dengan transportasi darat lainnya.
"Contohnya penyusunan grafik perjalanan kereta api yang merupakan pedoman bagi setiap perjalanan rangkaian kereta api yang hingga saat ini masih disusun secara manual," urainya.
Penyusunan dengan metode manual akan membutuhkan banyak waktu. Untuk mewujudkan ini pemerintah melalui Ditjen Perkeretaapian menyadari pentingnya rencana induk kereta api nasiona karena ini menjadi suatu hal baru dari konektivitas darat di pulau-pulau Indonesia. "Apalagi kita tahu khususnya di perkotaan Kereta Api sangat menunjang dalam angkutan massal," imbuh mantan direktur umum Jaya Ancol tersebut.
“Oleh karenanya, saya mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba yang telah menampilkan karya-karya terbaiknya dalam memberikan ide-ide ataupun gagasan dan masukan untuk perkembangan perkeretaapian Indonesia, anda andalah tunas bangsa yang harus selalu memberikan ide-ide yang orisinal karena banyak sekali tugas-tugas negara yang harus dilakukan,†pungkas Menhub Budi.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti dalam laporan pelaksanaan lomba penelitian mengatakan bahwa kegiatan lomba penelitian ini merupakan suatu kegiatan yang secara rutin dilaksanakan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan peran serta dan masukan untuk pengembangan transportasi di Indonesia.
"Diharapkan dengan adanya lomba penelitian ini akan diperoleh ide-ide kreatif inovatif dan gagasan konstruktif di bidang perkeretaapian serta menjawab permasalahan transportasi maupun dapat memberikan bahan masukan sebagai perimbangan dalam proses pengambilan kebijakan," papar Umiyatun.
Lomba penelitian transportasi 2017 kali ini diikuti oleh 221 orang peserta dari 10 regional yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Papua. Selanjutnya, terpilih 18 orang peserta yang lolos maju tahap mengikuti Seleksi Tingkat Nasional.
"Selain memperoleh penghargaan berupa plakat, sertifikat dan uang saku, masing-masing juara pada setiap kategori Tingkat Nasional mendapatkan penghargaan Adi Cipta Tata Wahana Nusantara Award oleh Menteri Perhubungan. Peringkat 1, 2 dan 3 dari setiap kategori mendapat hadiah untuk mengikuti Transport Education Trip to Beijing-China selama 5 hari," jelas Umiyatun.
Berikut para pemenang lomba penelitian transportasi tingkat nasional 2017:
Pemenang Kategori SLTA-S1
Juara 1 : Reza Aulia Akbar “MAFTEC†(Masinis Fatigue Detector) Detektor Kelelahan-Kantuk Masinis Terintegrasi Untuk Pencegahan kecelakaan Kereta Apiâ€
Juara 2 : Danang Desfri “Commute Points’’
Juara 3 : Sugiarto “Perancangan Sistem Monitoring Getaran Gerbong Kereta Gerbong Arduino “
Pemenang Kategori S2-S3
Juara I : Meyer E. Sihotang “Purwarupa Pintu Perlintasan Kereta Api Otomatis Untuk Mencegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidangâ€
Juara 2 : Karisma Trinanda Putra “Sistem Informasi Terintegrasi pada Kereta Api berbasis IOTâ€
Juara 3 : Achmad Muhyidin Arifai “Pemilihan rute High Speed train Jakarta-Surabaya untuk meningkatkan Feasibilityâ€.
[wid]
BERITA TERKAIT: