Plt Direktur Utama PT PII, Armand Hermawan menjelaskan, pihaknya sangat berharap para anggota bisa UNIID bisa turut aktif mengembangkan berbagai skema pendanaan.
Hal itu, lanjut dia, penting agar infrastruktur di perguruan tinggi Indonesia yang lebih maju dan merata serta mampu berkontribusi bagi pembangunan nasional.
"PT PII yang telah berhasil memberikan penjaminan atas 13 proyek di Sektor Air Minum, Kelistrikan, Jalan dan Telekomunikasi skema KPBU mengharapkan untuk kedepannya dapat memberikan penjaminan juga untuk infrastruktur pendidikan tinggi," kata Armand dalam surat elektronik yang diterima redaksi, Selasa (19/9).
Dalam acara yang tuan rumahnya Universitas Brawijaya ini, Arman menjelaskan, pembangunan infrastruktur berperan signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Infrastruktur fisik dan sosial diharapkan dapat memberikan layanan yang optimum untuk kepentingan umum. Ketersediaan berbagai jenis infrastruktur utilitas (listrik, air, telekomunikasi, dan gas), sarana dan prasarana (jalan, bendungan, dan terowongan) dan transportasi umum (kereta api, pelabuhan, dan bandara) menjadi elemen dasar dalam peningkatan produktifitas perekonomian," jelasnya.
Armand melanjutkan, guna merespon kebutuhan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, maka peran perguruan tinggi dalam pengembangan infrastruktur Indonesia sangat penting. Makanya, dibentuklah Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Infrastruktur Indonesia (University Network for Indonesia Infrastructure Development-UNIID).
Dalam pelaksanaannya, Simposium II UNIID 2017 ini dihadiri oleh 40 perguruan tinggi dalam negri, 2 perguruan tinggi luar negeri, dan 7 instansi lainnya. Peserta yang hadir terdiri dari peneliti, akademisi, profesional, dan para pemangku kepentingan terkait dalam usaha pengembangan dan percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia.
Dari keseluruhan perguruan dan instansi yang ada, jumlah paper yang diterima dalam Simposium II UNIID 2017 ini adalah sebanyak 111 paper dengan distribusi masing-masing sub topik yang berbeda-beda. Seluruh paper yang masuk dalam Simposium II UNIID 2017 ini dipublikasikan
Tema dari Simposium II UNIID 2017 ini adalah “Pengembangan IPTEK di bidang infrastruktur untuk Indonesia yang lebih baikâ€, dengan variasi topik yang berkaitan dengan perencanaan, desain, konstruksi, operasional, manajemen dan pemeliharaan infrastruktur berkelanjutan.
Adapun variasi topik yang terdapat dalam Simposium II UNIID 2017 ini yakni, Manajemen Aset dan Infrastruktur, Aspek Sosial, Peraturan, dan Pengelolaan Infrastruktur, Infrastruktur dan Pembangunan Ekonomi, Pembiayaan Infrastruktur, Teknologi dan Inovasi Infrastruktur dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Bidang Infrastruktur.
Simposium II UNIID 2017 berlangsung selama dua hari yang terbagi menjadi dua parallel sessions dengan pembicara utama sebanyak empat orang, yaitu, Prof. H. Mohammad Nasir, Ph.D., Ak (Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi), Ir. H. Alex Noerdin, S.H (Gubernur Sumatera Selatan) , Prof. Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit M.Sc. (Lecturer Universitas Gadjah Mada), dan Direktur PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia, Persero.
Dari keseluruhan perguruan dan instansi yang ada, jumlah paper yang diterima dalam Simposium II UNIID 2017 ini adalah sebanyak 111 paper dengan distribusi masing-masing sub topik yang berbeda-beda. Seluruh paper yang masuk dalam Simposium II UNIID 2017 ini dipublikasikan dalam tiga publisher, yaitu, Prosiding UNIID 2017, Journal of the Civil Engineering Forum dan CSID Journal of Infrastructure Developement.
Pada hari kedua tanggal 20 September 2017 pelaksanaan Simposium II UNIID 2017, peserta simposium berkesempatan untuk melaksanakan kunjungan lapangan ke proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) kota Palembang. Adapun agenda kunjungan lapangan ini yaitu mengunjungi Depo LRT, stasiun LRT OPI, stasiun LRT Jakabaring, serta pembangunan jembatan musi LRT yang melintasi sungai musi.
[sam]
BERITA TERKAIT: