Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rizal Ramli: Indonesia Bisa Jadi Mangkuk Beras Asia Tenggara Dan Asia Selatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 09 Agustus 2017, 05:40 WIB
Rizal Ramli: Indonesia Bisa Jadi Mangkuk Beras Asia Tenggara Dan Asia Selatan
rmol news logo Kebutuhan beras akan semakin besar seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Karena itu Pemerintah harus segera mengantisipasi dengan melakukan terobosan agar kebutuhan beras tercukupi.

Saran tersebut disampaikan ekonom senior yang juga Kabulog periode 2000-2001, Dr. Rizal Ramli saat berbicara dalam acara ILC dengan tema "Maknyuss Menuai Kasus" yang disiarkan TVOne secara live Selasa malam.

"Kita juga harus berpikir jangka panjang. Hari ini penduduk kita 263 juta orang, perlu sekitar 46 sampai 48 juta ton beras. Kalau kita lihat tahun 2030 penduduk kita nambah. 100 tahun Indonesia merdeka, tahun 2045, penduduk kita itu 332 juta orang. Itu perlu 12 juta ton ekstra beras lagi," paparnya.

Karena itu, dia mengingatkan, tidak ada pilihan kecuali melakukan ekstensifikasi dan mekanisasi di luar Pulau Jawa. Misalnya di Sulawesi Selatan, seperti daerah Pinrang dan Sidrap.

"Kita juga harus kembangkan pertanian skala besar dengan mekanisasi terutama di Sulawesi Selatan, Merauke di Membramo dan sebagian Sumatera," papar Rizal yang pada saat Pemerintahan Gus Dur juga menjabat sebagai Menko Perekonomian.

Untuk menambah 12 ton produksi, katanya melanjutkan, perlu 3 juta hektar lahan tambahan. Kalau dilakukan dengan sistematis, dia yakin, bahkan Indonesia bisa menjadi rice bowl atau mangkok berasnya Asia Tenggara dan Asia Selatan.

"Di masa mendatang pangan itu akan sulit, tidak semua negara punya tanah dan air sebagus Indonesia. Kita ada waktu 5-10 tahun untuk mempersiapkan 3 juta hektar. Indonesia bisa jadi rice bowl-nya Asia Tenggara dan Asia Selatan. Saya mohon maaf kita belum lihat (tantangan dan peluang, red) ini," demikian Rizal Ramli. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA