Meski demikian, ia mengapresiasi kinerja Mentan yang berhasil menghentikan impor dan melakukan swasembada beras pada tahun 2016 ini.
"Tapi jangan sampai terlalu fokus sama padi, jagung dan kedelai saja. Komoditas lainnya juga harus diperhatikan serius," ujar Hermanto dalam rilis yang diterima redaksi, Jumat (29/12).
Senada dengan Hermanto, Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) Sholahuddin menyampaikan apresiasi atas kinerja Menteri Amran dalam menangani masalah jagung. Faktanya, sekarang kita bisa menyaksikan sendiri tahun ini impor jagung turun 66%.
Menurutnya, kinerja Amran semakin membaik setelah berhasil menaikkan produksi jagung dari 18,1 persen di tahun 2015 menjadi 24,2 persen di tahun 2016.
"Saya optimis turut 2017 tidak impor jagung karena program mengembangkan 3 juta hektar jagung pada 2017, ditambah integrasi jagung di kebun dan hutan, petani jagung sudah bermitra dengan industri pakan ternak," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: