Pebisnis Smelter Puji Pemerintah Konsisten Laksanakan Hilirisasi

Senin, 31 Oktober 2016, 09:40 WIB
Pebisnis Smelter Puji Pemerintah Konsisten Laksanakan Hilirisasi
Foto/Net
rmol news logo Ketua Asosiasi Smelter Indonesia R Sukhyar mengapresiasi sikap konsisten pemerintah melaksanakan program hilirisasi hasil per­tambangan. Menurutnya, melarang ekspor mineral mentah merupakan lang­kah yang tepat mengingat program hilirisasi sudah banyak kemajuannya, terutama di komoditas nikel dan bauksit.

Dia mengungkapkan. pada tahun ini, produksi smelter nikel telah menca­pai 217,500 ribu ton dan akan meningkat menjadi 363 ribu ton pada tahun depan.

"Bayangkan untuk bi­jih nikel saja dibutuhkan kurang lebih 28 juta ton. Pembukaan ekspor bahan mentah, kendati menggu­nakan skema bea keluar, tetap akan mengancam kesinambungan pasokan bahan mentah ke smelter. Jangan sampai kemajuan yang sudah dicapai ini malah menjadi mundur karena keinginan satu dua perusahaan. Perusahaan yang sudah membangun smelter dimatikan dengan kebijakan baru," kata Sukyar di Jakarta, pada akhir pekan lalu.

Sukhyar memuji sikap konsisten pemerintah mendukung hilirisasi.

"Itu kebijakan sangat bernilai strategis," imbuh­nya.

Dia mengatakan, dampak program hilirisasi telah membuat sektor investasi bergairah. Beberapa smelter di luar negeri, seperti di Tiongkok bahkan saat ini sudah merelokasi pabriknya ke Indonesia. Hal ini men­jadi momentum penting bagi Indonesia untuk maju ke tahap industrialisasi per­tambangan.

Koordinator Nasional Publish What You Pay In­donesia Maryati Abdullah meminta, kesinambungan program hilirisasi terus dijaga. Karena, kebijakan tersebut merupakan ben­tuk konsistensi pemerintah dalam memberikan kepas­tian regulasi bagi semua pihak dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Selain itu, kebijakan itu juga bentuk implemen­tasi pemerintah atas mandat konstitusi dalam mengelola sumber daya alam. Karena, hilirisasi dapat memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.

"Arah positif ini harus terus dipertahankan, jangan sampai pemerintah kendur dalam menerapkan kebijakan larangan ekspor bahan mentah dan kewajiban membangun in­dustri pengolahan dan pe­murnian di dalam negeri," ungkapnya.

Selain nilai tambah, Maryati menilai, program hilirisasi berguna dalam mendukung dampak positif terhadap lingkungan. Paling tidak, hal tersebut dapat menahan laju eksploitasi besar-besaran sebagaimana terjadi di tahun-tahun sebe­lumnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA