Kereta Cepat Dihandel Jepang, Luhut: Biar Jangan Dibilang China Melulu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 18 Oktober 2016, 11:36 WIB
Kereta Cepat Dihandel Jepang, Luhut: Biar Jangan Dibilang China Melulu
Foto: Net
rmol news logo Kementerian Koordinator Bidang Maritim telah menjajaki kerjasama dengan pemerintah Jepang untuk mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.

Kereta cepat Jakarta-Surabaya akan didesain berkecepatan 150-200 kilometer per jam. Studi mengenai kereta semi cepat ini tengah digodok oleh BPPT.

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, alasan memilih Jepang karena mencari alternatif yang murah dan juga dari segi teknologi.

"Biar kita jangan dibilang hanya China mulu, kita ada alternatif lain, yakni Jepang. Jadi supaya berimbang," cetus Luhut saat sesi Coffee Morning di Kantor Kemenko Maritim, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (18/10).

Namun begitu, pemerintah Indonesia masih menjajaki soal harganya dengan Jepang. Luhut menekankan, pemerintah ingin mencari investor yang berani menawarkan harga murah.

"Kalau Jepang nggak mau kasih murah, ya kita cari alternatif lain," ucap Luhut.

Selain pembangunan kereta semi cepat, kerjasama lain yang dijajaki dengan negara Sakura itu di antaranya meliputi pembangunan kilang gas Blok Masela, pembangunan Pelabuhan Patimban, dan kerjasama sektor migas, infrastruktur, perhubungan, perikanan dan pertahanan.

Khusus untuk Blok Masela, progress-nya menurut Luhut sudah sangat baik.

Tim yang dikomandoi oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar tengah menghitung dengan pasti angka-angkat untuk pembangunan kilang di Timur Indonesia itu.

"Saya kira angkanya sudah sangat baik, dan berharap 2019 sudah bisa dikerjakan, jadi mempercepat empat tahun dari yang direncanakan semua," papar Luhut.[wid]

 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA