"Kenapa jadi lebih tinggi dari prediksi, karena yang selama ini tidak terduga adalah sektor pertanian," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Kecuk Suhariyanto di Jakarta, Selasa (9/8).
Menurutnya, realisasi tersebut jelas berada di atas ekspektasi kebanyakan. Sebelumnya, berbagai pihak berharap pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen pada kuartal pertama tapi akhirnya hanya 4,92 persen dan dikoreksi 4,91 persen.
"Apa yang meleset waktu itu, pertanian," kata Suhariyanto.
Sektor pertanian berperan besar mendorong pertumbuhan ekonomi. Kontribusinya pada kuartal II-2016 tercatat mencapai 14,32 persen, termasuk juga kehutanan dan perikanan. Dalam periode itu, sektor industri bergerak positif, baik dari sisi migas dan non migas. Secara total, industri menyumbang 21 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Ketika pertanian tumbuh pesat, industri tumbuh pesat, barang yang diperdagangkan juga menjadi banyak plus impor barang konsumsi tinggi. Lumayan naik," jelas Suhariyanto.
[wah]
BERITA TERKAIT: