Investasi Indonesia Ke Luar Negeri Setara Nigeria Dan Mesir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 25 Februari 2016, 20:05 WIB
Investasi Indonesia Ke Luar Negeri Setara Nigeria Dan Mesir
net
rmol news logo Investasi Indonesia ke luar negeri atau yang juga dikenal dengan outward investment angkanya relatif masih kecil. Bila melihat data yang dikeluarkan oleh FDI Market untuk periode 2010-2015 dari 50 negara sumber investasi terbesar di dunia, Indonesia berada di peringkat 44 masuk di 10 peringkat terbawah bersama Nigeria, Mesir dan beberapa negara lain.
 
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan bahwa dari data FDI Market tersebut, investasi Indonesia ke luar negeri selama enam tahun terakhir hanya sebesar USD 7,8 miliar dan penciptaan lapangan kerja sebesar 10.021 tenaga kerja.
 
"Posisi Indonesia jauh di bawah Singapura yang berada di peringkat 12, Malaysia yang berada di peringkat 18, dan Thailand peringkat 24, Memang saat ini kita masih terfokus dengan upaya menarik investasi ke dalam (inward investment)," katanya dalam keterangan resmi kepada pers, Kamis (25/2).
 
Menurut Franky, isu outward investment menjadi perhatian khusus dalam Rapat Koordinasi Pemasaran Investasi BKPM hari ini. Dia menjelaskan, langkah mendorong outward investment tersebut sebagai salah satu langkah untuk memaksimalkan manfaat dari keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), selain menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. Untuk itu, BKPM sedang menjajaki potensi untuk mendorong outward investment ke wilayah ASEAN, khususnya Kamboja, Myanmar, Laos dan Vietnam.
 
"Selama ini beberapa BUMN telah merintis dengan menjajaki kerjasama dan melakukan ekspansi ke Myanmar, ke depan diharapkan dari pihak-pihak swasta bisa semakin meningkat," jelas Franky.
 
Lebih lanjut Franky mengemukakan bahwa upaya untuk outward investment akan dilakukan secara bertahap dimulai dari identifikasi fokus pemasaran, identifikasi sektor yang dikembangkan serta identifikasi perusahaan yang siap dan berminat untuk menanamkan modal di empat negara fokus pemasaran tersebut.
 
"BKPM akan mengambil peran dalam hal ini karena hal ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal, bahwa BKPM merupakan vocal point untuk penanaman modal," ungkapnya.
 
Selama ini, pihaknya sebenarnya telah berupaya mengumpulkan data-data mengenai perusahaan Indonesia yang ada di luar negeri dengan bekerjasama perwakilan RI di luar negeri, serta counter part BKPM yakni lembaga/instansi promosi investasi asing.

"Dari data parsial yang dikumpulkan tersebut, nilainya masih sangat kecil. Oleh karena itu, ini akan menjadi concern BKPM ke depannya," kata Franky.

Dari data yang dirilis oleh FDI Markets, posisi Indonesia sebagai negara sumber investasi berada di posisi 44, sementara untuk Indonesia sebagai negara destinasi investasi justru berada di peringkat 7 dengan nilai investasi yang masuk USD 112 miliar dalam enam tahun terakhir. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA