RR Kepret Importir Pangan Merangkap Produsen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 21 Januari 2016, 13:20 WIB
RR Kepret Importir Pangan Merangkap Produsen
foto :net
rmol news logo Impor pangan menjadi salah satu agenda yang dibahas dalam rapat koordinasi reformasi pangan di kantor Kementerian Maritim dan Sumber Daya, Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta, hari ini (Kamis, 21/1).

"Kita perlu atur kembali mekanisme impor pangan. Kita atur pakai kuota atau semi kuota. Diatur berapa jumlah impor dan sebagainya," kata Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli usai memimpin rakor di kantornya, Jakarta Pusat.

Menurut Rizal, harga komoditas pangan impor di Indonesia relatif lebih tinggi dibanding negara-negara lain. Sebagai contoh, harga daging impor di internasional ada di standar harga Rp 45 ribu per kilonya. Sementara di Malaysia per kilonya hanya 60 ribu.

"Di Indonesia daging impor itu 120 ribu per kilonya, ini beda 100 persen. Begitu juga harga impor lain kayak gula, jagung, garam dan lainnya," kata Rizal

Rizal mengatakan, kementerian atau lembaga terkait harus mau bersama-sema untuk mengatur kuota impor lebih adil dan melindungi produsen dalam negeri.

Dalam kesempatan itu, Rizal kembali menyinggung soal adanya mafia dalam pengaturan kuota impor.

"Jadi selama ini seolah-olah kompetitif, tapi dalam prakteknya pemain hanya tujuh atau enam. Malah banyak yang sudah dikasih kuota impor tapi jadi produsen besar juga. Jadilah dia mainin harga, nyogok pejabat. Akhinya petani tidak dapat apa-apa. Jadi harga komoditi impor sangat mahal," urai mantan menteri koordinator perekonomian era presiden Abdurrahamn Wahid itu.

Praktek-praktek yang sudah membuat rugi petani dan juga pengusaha kecil dalam negeri harus segera diberangus.

"Harus diatur pakai kuota atau semi kuota mau itu daging, gula, jagung, garam dan sebagainya. Soalnya di jagung juga gitu, sudah ada importir dan juga produsen sekaligus. Sudah punya kekuatan pasar dikasih juga hak impor. Importir produsen, market power makin gede, harga jagung malah naik," terang Rizal.[wid]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA