Eksplorasi Blok Masela Jangan Sampai Gaduh Seperti Freeport

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 02 Januari 2016, 10:13 WIB
Eksplorasi Blok Masela Jangan Sampai Gaduh Seperti Freeport
foto :net
rmol news logo Polemik perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia penghujung tahun 2015 lalu, menyebabkan kegaduhan di berbagai lapisan masyarakat, bahkan sampai ke dalam tubuh kabinet pemerintah Joko Widodo sendiri.

Kegaduhan serupa diharapkan tidak terulang pada isu eksplorasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) di Blok Masela.

Wakil Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha meminta pemerintah berhati-hati dalam menentukan pembangunan Blok Masela.

"Apakah nantinya akan dibangun floating LNG ataukah land LNG. Karena mesti diingatkan bahwa itu nanti akan dibebankan pada cost recovery nantinya. Kurun waktu yang cukup lama," tuturnya dalam diskusi 'Gaduh Blok Masela' di Bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/1).

Menurutnya, Indonesia benar-benar bisa menikmati keuntungan dari operasional blok gas tersebut baru sekitar 25 tahun setelah beroperasi. Apalagi, lanjut politisi Golkar tersebut, Indonesia baru menerima expenditure setelah setelah dipotong untuk cost recovery puluhan juta dolar AS.

"Saya melihat bahwa kita harus sangat hati-hati supaya kita tidak ikut terlibat kegaduhan yang justru muncul dari dalam kabinet itu sendiri," ucapnya.[wid]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA