Kegaduhan serupa diharapkan tidak terulang pada isu eksplorasi gas alam cair (
liquefied natural gas/LNG) di Blok Masela.
Wakil Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha meminta pemerintah berhati-hati dalam menentukan pembangunan Blok Masela.
"Apakah nantinya akan dibangun
floating LNG ataukah
land LNG. Karena mesti diingatkan bahwa itu nanti akan dibebankan pada
cost recovery nantinya. Kurun waktu yang cukup lama," tuturnya dalam diskusi 'Gaduh Blok Masela' di Bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/1).
Menurutnya, Indonesia benar-benar bisa menikmati keuntungan dari operasional blok gas tersebut baru sekitar 25 tahun setelah beroperasi. Apalagi, lanjut politisi Golkar tersebut, Indonesia baru menerima expenditure setelah setelah dipotong untuk
cost recovery puluhan juta dolar AS.
"Saya melihat bahwa kita harus sangat hati-hati supaya kita tidak ikut terlibat kegaduhan yang justru muncul dari dalam kabinet itu sendiri," ucapnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: