Dukung Program Pemerintah, Mustang Garap News Commerces

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 26 November 2015, 15:28 WIB
Dukung Program Pemerintah, Mustang Garap News Commerces
poltak sitanggang/net
rmol news logo Bisnis dan transaksi daring (e-commerce) kini terus berkembang secara signifikan.

Boston Consulting Group memprediksi pada tahun 2015 ini nilai transaksi e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai 10 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 100 triliun. Bahkan Boston Consulting memperkirakan ledakan e-commerce akan terjadi pada 2020 ketika jumlah kelas menengah di Indonesia mencapai 141 juta orang atau naik dua kali lipat dibandingkan 2011.
 
Mustang Corporations tak menyia-nyiakan peluang ini. Perusahaan media digital ini sudah merambah bisnis pengembangan bisnis StartUp dengan konsep News Commerces. Mustang Corporations membidik segmen pasar pengembangan usaha kecil menengah (UKM) untuk menunjang program pemerintah.
 
"Kami antara lain membangun Market Place Digital yang bertujuan mempertemukan penjual dan pembeli secara digital dengan membangun fasilitas infrastruktur yang diberikan secara gratis," kata Chairman Mustang Corporation, Poltak Sitanggang, Kamis (26/11).
 
Poltak melanjutkan, Mustang sudah mempersiapkan enam market place yang akan ditautkan di enam portal berita milik Mustang. Untuk portal berita Seruu.com, Mustang menyediakan market place bernama SeruuMart-Toko Digital. Sedangkan untuk portal berita SolusiHp.com, MataWanita.com, SolusiProperti.com, Griyawisata.com dan SolusiMobil.com masing-masing disediakan market place Hapemart, MatWaMart, Sopermart, Griyamart dan Sobilmart.
 
"Para penjual dan pembeli dapat secara gratis menawarkan dan membeli produk pada market place di enam portal berita kami," ujar Poltak.

Memang, pengembangan UKM menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Bahkan untuk membuka akses UKM terhadap kredit perbankan, pemerintah telah memangkas bunga pinjaman untuk KUR dari yang sebelumnya 23 persen menjadi 12 persen.

"Kami ingin membangun bisnis ini dengan turut membantu program pemerintah mengembangkan UKM," pungkas Poltak. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA