Nantinya, PT Pelindo III akan memegang share 60 persen dalam pengelolaan pelabuhan laut 406 hektar, dan 40 persen pengelolaan kawasan industri seluas 2.933 hektar itu. Kawasan industri terpadu ini merupakan sinergi BUMN dan PT Aneka Kimia Corporindo Tbk.
"Kita telah investasi Rp 3 triliun dan masih memerlukan modal lagi. Awal tahun 2016 ini kita sudah bisa lakukan pengapalan melalui dermaga yang sudah selesai," kata Dirut PT Pelindo III Djarwo Surjanto di lokasi kawasan industri JIIPE, Gresik, Selasa (10/11).
Nantinya, lanjut Djarwo, jika seluruh kapasitas terpasang sudah penuh, pelabuhan Manyar ini bisa mengkapalkan 2 juta TEU peti kemas perbulan.
"Pelabuhan inipun akan terhubung dengan kereta api dan jalan tol ke kota-kota di pulau Jawa," terangnya.
Saat ini, pihaknya pun telah melakukan pengerukan dasar laut sedalam 13 meter yang nantinya bisa menjadi minus 19 meter sehingga bisa dilayari kapal bertonase DWT besar.
Untuk itu, lanjut, Djarwo, dalam proyek pembangunan non APBN ini, pihaknya mengharapkan dukungan pemerintah pusat terutama terkait dengan pembangunan jalan tol dan jalur kereta api.
"Biar jalanan tolnya hanya 10 kilometer tapi kan tetap kita butuhkan untuk menyambungkan pada ruas yang sudah ada sebelumnya," terangnya.
Dia juga mengungkapkan kawasan industri ini didasari oleh dua pemikiran yaitu menekan biaya modal serta menekankan pada enerji yang murah.
"Kawasan industri inipun akan dibangun pengolahan air yang recycle sebanyak 70 persen sehingga akan lebih efektif," terangnya.
Nantinya, setelah beroperasi kawasan industri yang menelan investasi Rp 35 triliun ini dapat menyerap sekitar 60 ribu tenaga kerja langsung.
Adapun terkait dengan konsep pembangunannya dilengkapi dengan tanggul yang mengelilingi pelabuhan sehingga akan terhindar dari banjir seratus tahunan yang menerpa kawasan sebagaimana terjadi di Thailand yang melumpuhkan industri-industri yang ada di kawasan industri tersebut.
[dem]
BERITA TERKAIT: