Dalam sambutannya, Rizal kembali mengingatkan target-target kepariwisataan yang harus dicapai sebelum tahun 2019.
"Targetnya harus jelas. Apapun yang penting implementasinya. Rakor yang dibuka hari ini harus lakukan evaluasi, mana yang kurang diperbaiki, yang bagus diperkuat. Saya memimpin rapat di mana-mana kalau meyangkut strategi dan policy mau diskusi sampai pagi, kalau pelaksaanan
no discussion just do it, kalau ditahap implementasi masih juga diskusi tidak jadi-jadi itu barang," ujar Rizal saat membuka Rakornas Kepariwisataan di Hotel Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (29/10).
Rizal yakin Kementerian Pariwisata mampu menyusun dan menjalankan strategi pencapaian target sektor wisata selama lima tahun ke depan. Target-target dimaksudnya itu, pertama menyangkut jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia dari 10 juta menjadi 20 juta pengunjung.
Kedua, penambahan bebas visa yang saat ini berjumlah hampir 100 negara. Rizal mengatakan, jumlah negara penerima bebas visa akan ditambah lagi.
"Pokoknya kabinet
reshuffle ini kerjanya lebih cepatlah dari sebelumnya. Cepat juga ya ini," seloroh Rizal.
Ketiga, lanjut Rizal, pendapatan devisa dari sektor wisata ditargetkan 50 miliar dolar AS per tahun dari semula 10 miliar dolar AS. Berikut menyangkut perluasan lapangan kerja di bidang pariwisata baik langsung maupun tidak langsung.
Rizal juga meminta optimalisasi manajemen 10 destinasi pariwisata baru di luar Bali yang di antaranya Danau Toba, Labuhan Bajo, Pulau Seribu, dan Wakatobi.
"Sejauh ini kami percaya Menpar Arief Yahya punya strategi yang bagus, kami selalu diskusi. Kadang banyak yang strateginya nggak jelas cuma sibuk aktivitas saja. Akibatnya tidak ada perubahan atau perbaikan. Pariwisata ini jelas, Arief bisalah jadi menteri lima tahun lagi," ucap Rizal, meyakinkan.
Di akhir sambutannya, Rizal pun berpesan keberhasilan dalam satu bidang bisa dicapai jika memiliki hasrat. Kata mantan kepala Bulog ini, banyak orang cerdas tapi tak bisa maju karena tak memiliki itu.
"Mari kita berpikir kreatif dari pagi sampai malem
gimana cara memperbaiki agar Indonesia lebih maju.
Do it with passion. Hal yang mekanikal tak pernah menarik. Kreatif maka aturan dan hasilnya akan berbeda," demikian Rizal.
[wid]
BERITA TERKAIT: