"Prosesnya cepat, syaratnya mudah. Itu kenapa saya meminjam uang ke
uangteman.com. Kalau meminjam ke bank, sulit sekali bagi saya yang usahanya kecil ini," ungkap Agus.
Apa yang dialami Agus diperkuat oleh Rini, seorang perempuan yang baru memulai usaha rumah tangga di kawasan Depok. Selain kecepatan proses dan syarat mudah, Rini juga merasa terbantu dengan bunga yang menurun untuk peminjaman selanjutnya.
"Kalau saya hitung-hitung, minjam di bank tidak lebih murah daripada di uangteman.com," lanjut Rini.
Agus dan Rini yang merupakan pengusaha UMKM adalah target uangteman.com, bersama dengan kelompok masyarakat berpendapatan rendah, sebagaimana dijelaskan Head of Risk Managemen
uangteman.com, Rio Quiserto. Hal ini bagian dari misi
uangteman.com untuk mempromosikan financial inclusion.
"
Financial inclusion bisa diartikan mempermudah akses finansial bagi kelompok masyarakat yang selama ini sulit mendapatkan dana dari lembaga keuangan formal, seperti UMKM, masyarakat pendapatan rendah dan tidak teratur, buruh, masyarakat pinggiran," terang Rio.
Rio juga menjelaskan bahwa
financial inclusion sudah menjadi tren dunia sejak krisis ekonomi tahun 2008. Di Indonesia sendiri
financial inclusion masih rendah, terlihat dari data Bank Dunia tahun 2014 hanya 36 persen penduduk dewasa Indonesia yang memiliki rekening di lembaga keuangan formal. Itu berarti masih banyak penduduk Indonesia yang sulit mendapatkan akses ke lembaga keuangan formal.
Karena itulah
uangteman.com hadir di Indonesia sebagai teman bagi UMKM dan masyarakat berpendapatan rendah. Bunga yang kami berikan juga terjangkau dan terus menurun, bukan bunga tinggi yang mencekik leher seperti rentenir," imbuhnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: