"Jadi nanti masyarakat boleh milih meteran atau pulsa," kata Rizal di hadapan Sofyan saat rapat koordinasi di kantornya, gedung BPPT 1, Jakarta Pusat, Senin (7/9)
Selain itu Rizal juga meminta agar biaya adminsitrasi pulsa token tidak membebani rakyat kecil.
"Jadi kalau isi 100 ribu biayanya cuma 5 ribu. Beli 100 lisriknya 95 ribu. Kami minta PLN segera atur itu, pulsa token, terus boleh milih jangan dipaksa pakai pulsa, bisa meteran. Rakyat kecil terbebani sekali," pinta Rizal.
Sebelumnya, Rizal mengkritisi monopoli di PLN lewat program token pulsa.
"Provider PLN ini kejam banget setengah mafia, masyarakat beli pulsa 100 ribu cuma dapat 73 ribu. 23 persen diambil sama PLN. Ini harus diubah," kata Rizal.
Rizal mengaku miris mengetahui kondisi keluarga yang tengah belajar atau beraktivitas di malam hari, namun mendadak listrik dimatikan oleh PLN karena pulsa tokennya habis.
[wid]
BERITA TERKAIT: