Sengaja dia mendatangi Amerika Serikat atas undangan Society of Indonesia Energy Professionals (SIEP), sebuah organisasi yang beranggotakan warga Indonesia yang bekerja dalam bidang energy Migas yang berkedudukan di Houston, Amerika Serikat.
"Sebagian besar mereka adalah ahli-ahli dengan kualifikasi Dr/P.hd," terang Kurtubi dalam keterangannya, Selasa (17/8).
Di Houston, anggota Fraksi Partai Nasdem yang ahli bidang energy ini menjadi narasumber dalam diskusi yang diselenggarakan di Konsulat Jenderal (Konjen) KJRI Houston Texas. Semua jajaran diplomat dan konsul KJRI juga ikut hadir dalam diskusi tentang energi tersebut.
Dalam diskusi tersebut terungkap bahwa kalangan profesional energi asal Indonesia menaruh perhatian penting pada proses revisi UU Migas. Dalam kesempatan tersebut dipertanyakan bagaimana sikap dan upaya Partai Nasdem yang diwakili Kurtubi dalam mengusung revisi UU Migas.
"Fraksi Nasdem di Komisi VII akan berjuang untuk melahirkan UU Migas yang baru, yang bisa menjadi payung hukum bagi perbaikan tata kelola migas yang lebih sederhana. Tidak berbelit-belit dan lebih efisien dengan melikuidasi dan menyatukan SKK Migas dengan Pertamina. Sebab satu-satunyaNational Oil Company sebagaimana halnya Petronas di Malaysia dan NOC di negara2 OPEC," jelas Kurtubi.
Sebagai informasi, Houston merupakan kota di Amerika tempat berkumpulnya banyak perusahaan minyak dunia berkantor. Tercatat sejumlah perusahaan seperti Exxonmobil, Conocophillips, BP, dan lainnya berkantor disana. Ada juga perusahaan penunjang migas yang berkantor disana seperti Schlumberger, Halliburton, dan Adler.
"Meskipun undangan bersifat pribadi, saya memanfaatkan kunjungan ini untuk berdiskusi," pungkasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: