Demikian pandangan anggota Badan Anggaran DPR, Andi Akmal Pasluddin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/6).
"Saya ingin mengatakan kepada pemerintah, alasan mengalihkan subsidi langsung berupa kartu yang dapat diuangkan untuk bayar listrik, bukanlah masalah mudah. Permasalahan baru bahkan bisa muncul di lingkungan masyarakat pengguna listrik 450 watt," kata legislator PKS yang duduk di Komisi IV tersebut.
Sebelumnya pemerintah melalui kementerian ESDM mengatakan, pengalihan subsidi yang disalurkan PLN akan dialihkan ke pengguna langsung berupa kartu-kartu program sosial yang akan diberikan kepada masyarakat golongan rumah tangga miskin.
"Pemerintah lupa, bahwa saat ini dan beberapa tahun ke depan, daya beli masyarakat telah turun drastis akibat kenaikan BBM akhir tahun lalu, sehingga pemenuhan kebutuhan dasar berupa makanan menjadi prioritas utama. Program sosial yang telah digulirkan pemerintah, terbukti tidak memberi dampak signifikan terhadap kenaikan daya beli masyarakata," ulasnya.
Program sosial bentuknya apapun, menurut Andi Akmal, larinya akan ke kebutuhan perut. Sehingga yang tadinya untuk listrik, kesehatan, pendidikan jadi tidak berguna lagi. Seharusnya, lanjut dia, pemerintah menyejahterakan dahulu penduduk miskin yang hampir mencapai angka 28 juta jiwa itu.
Kebijakan menaikkan TDL 450 watt sebaiknya ditunda. Ia juga mencermati, logika penyimpangan pada pengguna listrik golongan ini yang menurut pemerintah tidak tepat sasaran merupakan argumen tidak berdasar. Pasalnya, orang yang berkecukupan akan sulit melakukan melaksanakan kebutuhan keseharian dengan pasokan listrik sebesar itu di rumahnya.
"Rumah tangga golongan ini sulit pakai AC, TV besar, komputer dan lain-lain yang membutuhkan listrik besar. Jadi golongan pengguna listrik 450 watt ini memang orang yang butuh dan bukan orang yang hidup berlebihan," tegasnya.
Sekali lagi, Andi ingin meyakinkan kepada pemerintah bahwa mayoritas pengguna listrik 450 watt adalah golongan miskin yang tersebar di pedesaan. Mereka petani, nelayan dan masyarakat hutan.
"Jangan menambah derita baru buat merekaâ€, pungkasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: