Kondisi Bisnis Di Indonesia Masih Pelik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 19 Mei 2015, 04:06 WIB
rmol news logo Kondisi bisnis di Indonesia masih pelik, bahkan cenderung chaos. Pasalnya antara pemerintah dan pengusaha masih belum bisa bekerjsama dengan baik.

Demikian disampaikan CEO Blue Bird Bayu Priawan Djokosoetono saat diskusi "Menuju Indonesia Incorporated: Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean" di kampus Pascasarjana Paramadina, Sudirman, Jakarta, Senin (18/5).

"Saat ini belum terkoneksi secara baik antara pelaku bisnis dengan pemerintah, masing-masing menjalankan strateginya sendiri-sendiri. Masih pelik dan cenderung chaos," kata Bayu.

Salah satu contohnya, kata Bayu, soal janji pemerintah akan menyiapkan sistem perizinan yang transparan dan satu atap. Namun yang terjadi di lapangan, perizinan masih harus ditempuh para pelaku usaha melalui banyak pintu, bahkan tak jarang pemerintah minta suap untuk memuluskannya.

Sebagai pelaku usaha, Bayu mengaku agak pesimis soal mewujudkan Indonesia incorporated jika antara pemerintah pusat dan daerah pun masih belum terintegrasi dengan baik. Banyak kebijakan pemerintahan pusat yang memuluskan pengusaha nasional namun dipersulit di pemerintah daerah.

Lebih lanjut, Bayu juga mengaku ragu jika pemerintah pusat dan daerah telah memetakan potensi sumber daya daerah-daerah di Indonesia.

"Misalnya rumput laut. Itu di Maluku kualitas terbaik dunia. Tapi masih dibiarkan dikelola secara tradisional. Pemerintah tak beri pelatihan industri inovatif dan penyaluran modal. Masih fokus yang bisnis migas saja," kata Bayu.

Atas dasar itu, Bayu berharap koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dengan pelaku usaha lokal bisa dibangun dengan baik. Selain itu, kepastian hukum soal kemanan investasi bagi pengusaha nasional pun harus diperkuat.

"Harus ada political will, masyarakat ekonomi ASEAN tinggal hitungan bulan. Kalau tidak segera dibenahi kita akan kalah," demikian Bayu.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA