Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Segera Bangun PLTU Berkapasitas 900 MW di Bitung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 01 Mei 2015, 20:20 WIB
China Segera Bangun PLTU Berkapasitas 900 MW di Bitung
Menperin dan CEO Guangxi
rmol news logo Geliat aktivitas industri di Sulawesi Utara telah menarik minat investor asing. Hal ini buah dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Industri Bitung yang tengah dipacu pemerintah.

Perusahaan energi asal China, Guangxi Aojin Energy Investment, bakal membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas total 900 MegaWatt (MW) di kawasan tersebut.

"Kami bangun PLTU dalam tiga tahap," kata Li Tianming, CEO Guangxi Energy, ketika menemui Menteri Perindustrian Saleh Husin di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (1/5).

Untuk yang pertama, berkapasitas 2x150 MW dengan investasi mencapai Rp 400-500 miliar. Listrik dari pembangkit pertama tersebut diperuntukkan bagi masyarakat.

Sedangkan untuk dua tahap selanjutnya bakal dibangun dengan melihat tingkat kebutuhan industri akan listrik di Sulawesi Utara dan sekitarnya.

Li memastikan, perusahaannya bakal memulai pembangunan atau groundbreaking pada September tahun ini. Jika tanpa kendala, proyek pembangunan pembangkit berbahan bakar batu bara selesai dalam 2,5 tahun.

Dia mengaku, Bitung dan Sulawesi Utara memiliki prospek industri yang tinggi. Seperti yang diagendakan Kementerian Perindustrian, industri maritim, termasuk pengolahan ikan untuk ekspor dan industri berbasis agro bakal menggerakkan industri di kawasan ini.

"Tidak akan industri jika tanpa penyediaan listrik. Dari hal itulah komitmen dan visi jangka panjang kami untuk turut berkontribusi pada pengembangan industri di sini," ujar Li memaparkan pertimbangan perusahaannya membangun pembangkit.

Menperin Saleh Husin menyambut positif investasi di bidang energi ini lantaran bakal mempercepat pengembangan industri di Bitung. "Industri pengolahan ikan dan agro seperti produksi CPO pasti butuh listrik. Masuknya Guangxi saya harapkan menarik investor China dan asing lainnya," tandasnya.

Sebelumnya, BUMN asal Korea Selatan yaitu Korea Land and Housing Management dan perusahaan asal Tiongkok lainnya telah menandatangani nota kesepahaman tentang pengembangan kawasan industri Bitung. Masing-masing penandatanganan pada 2013 dan Maret 2015 lalu. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA