"Kalau BBM itu tidak begitu berpengaruh. Tapi kalau listrik dan gas, untuk industri sangat berpengaruh. Karena itu, kami berharap bisa ditinjau kembali," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdai kepada
Kantor Berita Politik RMOL Minggu malam.
Dia menilai, kenaikan BBM disusul kenaikan gas elpiji dan tarif dasar listrik plus lemahnya rupiah terhadap dolar AS telah membuat ekonomi Indonesia berada dalam lampu kuning. Kalau pemerintah tidak segera bertindak, banyak industri nasional terancam gulung tikar.
"Sekarang (ekonomi nasional) sudah lampu kuning. Sebab, dari biaya produksi mengalami kenaikan tapi barangnya susah dijual karena menurunkan daya beli masyarakat akibat kenaikan BBM, gas elpiji, dan listrik tadi," tegasnya.
Hariyadi juga meminta pemerintah merevisi target penerimaan pajak tahun ini yang mencapai Rp 1.200 triliun. Tingginya target tersebut membuat para pengusaha risau. "Padahal, produksi saat ini tengah turun," demikian Hariyadi.
[zul]
BERITA TERKAIT: