Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemerintah Dorong Pengusaha Jepang Berinvestasi di Indonesia Timur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 09 April 2015, 20:44 WIB
Pemerintah Dorong Pengusaha Jepang Berinvestasi di Indonesia Timur
rmol news logo Sebanyak 19 anggota delegasi Keidanren, asosiasi bisnis Jepang, menemui Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin di kantornya, Jakarta, Kamis (9/4).

Delegasi Keidanren dipimpin Ketua Keidanren yang merupakan Pimpinan Toray Industries, Sadayuki Sakakibara. Di Jepang, Keidanren beranggotakan perusahaan besar dan aosiasi industri yang terdiri dari 1309 perusahaan multinasional, 112 asosiasi industri nasional dan 47 organisasi ekonomi regional.

Sementara Menperin didampingi Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra serta para pejabat eselon 1 Kemenperin dan Ketua Umum KADIN Indonesia Suryo Bambang Sulisto. Juga hadir Duta Besar Jepang untuk Indonesia H.E Mr. Tanizaki Yasuaki

Dalam kesempatan itu, Menperin mengungkapkan bahwa pemerintah terus mengembangkan kawasan industri di luar Jawa, terutama Indonesia Timur agar para investor mendapat alternatif lokasi produksi. Hal ini juga menguntungkan bagi para investor karena dekat dengan sumber bahan baku.

Keseriusan pemerintah terlihat pada prioritas pembangunan di berbagai sektor, antara lain pembangunan infrastruktur, tenaga listrik, maritim termasuk pelabuhan dan perikanan, industrialisasi berorientasi ekspor, serta percepatan pembangunan di daerah.

"Dalam rangka pengembangan perwilayahan industri di luar Pulau Jawa, Kementerian Perindustrian dalam lima tahun ke depan akan membangun 14 kawasan industri," tegas Menperin.

Menperin mengakui, belakangan ini investasi Jepang yang meningkat adalah di bidang industri otomotif. "Khusus dalam rangka memperkuat struktur industri otomotif di Indonesia, kami memandang perlu pengembangan industri baja hilir di dalam negeri. Untuk itu, kami sangat mengharapkan komitmen investasi pengusaha Jepang pada industri baja hilir nasional," tuturnya.

Guna realisasi komitmen itu, Kemenperin mendorong investor Jepang melakukan investasi di kawasan industri stainless steel di Buli, Bantaeng, Morowali, dan Konawe. Kecuali Buli yang berada di Maluku Utara, tiga kawasan industri lainnya berada di Sulawesi.

"Dengan kehadiran delegasi Keidanren, saya sangat berharap para pengusaha Jepang menaruh minat dan menanamkan modalnya di kawasan-kawasan industri yang sedang dibangun di Indonesia. Serta melibatkan pengusaha lokal agar perluasan industri semakin cepat berkembang," tandasnya.

Menperin berharap, investasi dari Jepang dapat mengalir deras ke Indonesia timur. Secara terbuka, dia mencontohkan perusahaan asal Tiongkok telah menanamkan modal sebesar Rp 49,7 triliun atau setara dengan USD 3,69 miliar di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah. .

Sepanjang periode 2010-2014, realisasi penanaman modal dari Jepang mencapai USD 412,1 miliar. Jepang juga selalu masuk dalam daftar lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA