Menperin Happy Motor Skutik Suzuki Tembus Pasar Eropa

Mendag Targetkan Ekspor Kendaraan Roda Dua 2 Juta Unit

Minggu, 01 Maret 2015, 08:51 WIB
Menperin Happy Motor Skutik Suzuki Tembus Pasar Eropa
ilustrasi
rmol news logo PT Suzuki Indomobil (SIM) dan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menorehkan prestasi baru dalam industri otomotif di Tanah Air. Produsen kendaraan asal Jepang itu, akan melakukan ekspor motor skutik ke 24 negara, di antaranya Eropa.

Perdana dilepas oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Pabrik Suzuki di Bekasi, Jawa Barat, kemarin.

Saleh mengaku bangga, Suzuki berhasil menembus pasar Eropa. "Ekspor perdana ini memiliki sejarah penting dalam perkembangan industri otomotif di Tanah Air. Karena menembus pasar Eropa bukanlah sesuatu yang mudah," puji Saleh.

Saleh menuturkan, Eropa memiliki persyaratan standar kualitas dan keamanan produk yang sangat ketat. Ekspor ini membuktikan bahwa Indonesia mampu memproduksi motor berdaya saing internasional.

"Keberhasilan Suzuki akan memperkuat kepercayaan pasar internasional terhadap produk otomotif, khususnya sepeda motor buatan dalam negeri," ujar Saleh.

Dia meminta, produsen sepeda motor lain dapat mengikuti jejak sukses Suzuki. Politisi Partai Hanura ini juga meminta kepada Suzuki tidak ragu untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia.

"Kami pemerintah akan terus menjaga iklim usaha yang kondusif dan memberi dukungan penuh agar para pelaku usaha nyaman berinvestasi di Indonesia," janjinya.

Saleh berharap, ekspor motor ke depan bisa memberikan kontribusi lebih besar di dalam menekan defisit neraca perdagangan. Ekspor motor saat ini volumenya hanya 27.135 unit, jumlah itu kecil sekali atau hanya setara 0,35 persen dari total ekspor.

Suzuki akan melakukan ekspor Skutik Address dengan ukuran 110 CC dan akan dikembangkan dengan ukuran di atas 250 CC. Ekspor dimulai pada tahun ini dengan volume ekspor sekitar 20 ribu unit per tahun, dan ditargetkan bertambah hingga 200 ribu per tahun pada 2019.

Suzuki akan melakukan ekspor produk itu ke 24 negara. Untuk Eropa antara lain Inggris, Italia, Jerman, Belanda, Turki, Swiss, Swedia, Norwegia, Prancis, Spanyol, Irlandia, Denmark, Belgia, Yunani, Finlandia dan Polandia. Untuk negara Asia: Jepang, Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia dan Kamboja.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menargetkan ekspor untuk kendaraan roda dua selama lima tahun ke depan bisa mencapai 2 juta unit. Menurut Gobel, target tersebut masuk target pemerintah di dalam meningkatkan ekspor sebesar 300 persen pada 2019.

"Dalam 5 tahun mesti 2 juta unit. Komposisinya 80 persen domestik dan 20 persen ekspor. Itu nilai 300 persen," katanya.

Gobel menuturkan, pihaknya akan melakukan sejumlah terobosan untuk mencapai target tersebut.

Apakah industri akan diberikan insentif oleh pemerintah? Gobel enggan membeberkannya. Dia hanya bilang, bentuknya bermacam-macam dan kini masih dibahas pemerintah.

Gobel mengklaim ekspor motor Suzuki ini merupakan bagian dari hasil kinerja pemerintah di dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif. "Itu kan menunjukkan investor percaya Indonesia. Jepang percaya investasi di sini," jelasnya.

President Director PT SIM Shuji Oishi mengatakan, pihaknya sangat senang bisa melakukan ekspor motor ke berbagai belahan dunia. Ini menunjukkan produksi motor Indonesia bisa diterima dunia internasional,” kata Oishi.

Senior Director 2W SIS, Endro Nugroho mengungkapkan, ekspor Skutik Address ditargetkan bisa menyumbang kontribusi 20 persen bagi total ekspor Suzuki motor. "Pencapaian ekspor sepeda motor Suzuki sepanjang tahun fiskal 2014 adalah 97 ribu unit. Jumlah itu turun dari 2013, sebanyak 114 ribu unit," jelas Endro.

Selain Skutik Address, Suzuki akan melakukan ekspor berbagai varian sepeda motor Suzuki, antara lain Satria FU150, Shooter FI, Shogun Axelo, Nex FI, Hayate, dan Let’s ke berbagai negara di Asia. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA