Bulog Pertahankan Harga Beras Agar Petani Untung

Sabtu, 14 Februari 2015, 06:25 WIB
Bulog Pertahankan Harga Beras Agar Petani Untung
ilustrasi
rmol news logo Harga beras mulai mer­angkak naik di awal Feb­ruari ini. Produksi beras di daerah juga mengalami gangguan akibat banjir.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengungkapkan, ban­jir telah melanda beberapa sentra penyimpanan beras di Karawang dan Bandung di Jawa Barat serta Demak di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.

Namun, Winarno belum menghitung secara rinci luas lahan sawah yang terkena banjir. Meski demikian, di­rinya mengakui, harga beras mulai merangkak naik. Apal­agi produksi beras saat panen Januari cuma mencapau 600 ribu ton. Sementara kebutuhan setiap bulannya sekitar 2,5 juta ton sampai 3 juta ton.

Dikatakan, saat ini harga beras di pasar ritel mencapai Rp 9.400 per kg (kilogram). Sementara harga yang tercatat di Kementerian Perdagangan Rp 9.767 per kg pada tanggal 2 Februari. Dan harga terakhir pada 6 Februari mencapai Rp 9.755 per kg.

"Banjir yang merendam sentra produksi beras bisa membuat harga beras mencapai Rp 10.000 per kg," katanya. Dia bilang, harga beras yang tinggi diperkirakan bertahan sampai musim panen raya pada bulan April.

Sementara, Dirut Badan Urusan Logistik (Bulog) Lenny Sugihat menyatakan, komitmennya mempertah­ankan harga beras di tingkat petani tetap tinggi pada saat musim panen 2015. Hal ini dilakukan agar para agar petani tetap untung.

Menurut dia, Bulog menar­getkan menyerap 3,2 juta ton beras pada 2015. Target ini lebih tinggi dari target 2014 sebesar 3 juta ton dimana yang terealisasi hanya 85 persen atau 2,5 juta ton. Sementara, sampai Februari ini, Bulog masih belum banyak menyerap beras produk petani karena masih baru memasuki awal-awal panen.

Namun pada saat musim panen raya nanti yakni sekitar bulan April, Mei, dan Juni 2015, Bulog sudah siap meny­erap beras sebanyak mungkin beras milik petani untuk men­jaga agar harga tidak jatuh.

Dia mengatakan, Bulog tetap berpatokan pada Harga Pembe­lian Pemerintah (HPP) sebesar 7,260 per kg. HPP tahun ini diklaim naik 10 persen dari HPP tahun lalu yang sebesar Rp 6.600 per kg.

Terkait dengan kenaikan harga beras saat ini, Lenny mengatakan, Bulog tidak perlu mengintervensi masuk ke pasar untuk meredam harga. Ia jus­tru melihat kondisi saat ini menguntungkan bagi petani, dimana mereka bisa menikmati harga beras yang tinggi. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA