Akhirnya, Asiafone Dirikan Pabrik di Jakarta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 15 Januari 2015, 05:30 WIB
rmol news logo Asiafone yang memiliki komitmen dalam menyediakan ragam smartphone berkualitas dengan harga terjangkau, akhirnya memperkenalkan pabriknya di Indonesia.

Keberadaan pabrik tersebut merupakan bagian dari rencana besar Asiafone  untuk memindahkan produksi dari luar negeri ke Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan program pemerintah yang mendorong para pelaku industri untuk membangun produksinya di dalam negeri.

Asiafone menghabiskan satu tahun lebih untuk menyiapkan pabrik hingga siap beroperasi pada tahun  2015.  Pabrik yang terletak di kawasan Pluit, Jakarta Utara tersebut, terintegrasi dengan head office Asiafone sehingga memudahkan dalam proses pengawasan, manajemen dan penjualan produk-produk Asiafone ke seluruh Indonesia.

Asiafone mampu memproduksi ponsel hingga 100.000 unit setiap bulan. Kapasitas produksinya akan terus ditingkatkan, seiring dengan makin tingginya permintaan pasar di Indonesia. Dengan adanya pabrik ini, maka total jumlah karyawan Asiafone sekarang mencapai 350 orang.

Saat ini pabrik Asiafone sudah mampu menghasilkan produk-produk Asiafone diantaranya adalah Asiafone AF50, Asiafone AF991 dan Asiafone AF9190. Produk tersebut tidak kalah dengan produk-produk buatan Tiongkok. Dari segi kualitas bahkan bisa lebih terkontrol, karena Asiafone bisa melakukan pengawasan langsung terhadap produk-produk tersebut.

"Kita bisa lakukan quality control secara langsung, sehingga produk yang terjual ke konsumen benar-benar berkualitas,” jelas Presiden Direktur Asiafone, Herman Zhou, dalam keterangan pers yang diterima redaksi.

Untuk membangun pabrik di atas tanah seluas 3500 meter persegi, Asiafone menginvestasikan uangnya sebesar Rp 100 miliar. Menurut  Herman Zhou, pihaknya melakukan alih transfer teknologi, dari pabrikan yang ada di China ke Indonesia.

"Proses alih transfer teknologi  membutuhkan waktu yang cukup panjang, karena kita harus menyiapkan semuanya dari nol," jelas Herman.

Industri komponen yang menjadi pendukung belum tersedia di Indonesia, sehingga  hampir semua komponen masih didatangkan dari luar negeri.

Dengan berdirinya pabrik ponsel di Indonesia, Asiafone berharap industri komponen nasional juga berkembang karena kebutuhan komponen sangat diperlukan, sebagai pendukung untuk menduku produksi ponsel seperti chip, screen, baut, mur, cassing dan sebagainya.

Dengan basis industri dalam negeri, kata dia, para pengusaha juga tidak lagi terkena imbas kurs dollar yang tidak stabil. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA