Salah satu delegasi asal IndoÂnesia yang mengikuti KTT APEC di Beijing, John Palinggi mengapresiasi apa yang disamÂpaikan Presiden Jokowi.
Penampilan Presiden Jokowi di KTT APEC menjadi sorotan para pemimpin APEC yang memÂpresentasikan antara lain tentang potensi dan peluang investasi di Indonesia,†cetus John.
Menurut dia, pertemuan interÂnasional tersebut menjadi alat untuk menyatukan para pemimÂpin global guna merundingkan hal-hal seperti investasi, keÂamanan dan kerja sama ekonomi.
Ketua Umum Asosiasi MeÂdiator Indonesia ini mengatakan, acaÂra yang digelar di Hotel ConÂtinental Beijing tersebut lebih menekankan pada aspek-aspek konektiviti dan keterbukaan antar negara. Bagaimana bekerja sama untuk membawa nilai tambah menuju kemakmuran bangsa.
Sebagai rakyat Indonesia, sebagai delegasi resmi APEC saya bahagia melihat Presiden memÂberikan presentasi pengenalan mengenai kondisi Indonesia sekarang. Misalnya terkait prospek investasi,†ucapnya.
John menyebut, di hadapan para delegasi yang berjumlah lebih dari 1.500 orang, Presiden mengatakan bakal mempermuÂdah perizinan dan akan menyeÂlesaikan permaÂsalahan dengan cepat.
Di KTT APEC tersebut, John tidak lagi melihat batasan antara orang yang satu dengan yang lainÂnya, yang ada bagaimana berpikir untuk melakukan kerja sama membangun kesejahteraan. Salah satunya bagaimana kerja sama antara pengusaha dan pemerintah.
Dalam pidato perdananya di APEC, Jokowi bahkan memÂpromosikan Indonesia sebagai tujuan investasi utama pebisnis regional. Ia menjanjikan pemangÂkasan subsidi bahan bakar miÂnyak (BBM), yang selama ini mencaplok anggaran sosial dan infrastruktur.
Untuk itu, Jokowi mengajak investor asing menanamkan modal di Indonesia. Jokowi paham dirinya bakal menghadapi kendala investasi, jika tak segera membebaskan anggaran subsidi.
Ini adalah kesempatan Anda, sebab sekarang Anda tahu, anggaran nasional kami terbatas,†paparnya. ***